Home » Pemerintah Putuskan Bantuan Pangan Beras Diperpanjang Hingga Juni 2023

Pemerintah Putuskan Bantuan Pangan Beras Diperpanjang Hingga Juni 2023

by Junita Ariani
2 minutes read
Pemerintah telah putuskan bantuan pangan beras diperpanjang sampai Juni 2023.

ESENSI.TV - JAKARTA

Pemerintah telah putuskan bantuan pangan beras diperpanjang sampai Juni 2023. Langkah ini merupakan murni bentuk perhatian pemerintah agar dapat terus menjaga daya beli dan membantu masyarakat berpenghasilan rendah.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menampik isu bahwa perpanjangan bantuan pangan beras tersebut berkaitan dengan muatan politis.

“Ini berkaca pada efektivitas penyaluran bantuan pangan beras di tahun 2023 yang dapat membantu menjaga inflasi dan harga beras,” kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/11/2023).

Menurutnya, perpanjangan bantuan pangan beras sampai Juni 2024 telah melalui pertimbangan pemerintah secara mendalam.

“Kita pastikan penyaluran ke masyarakat selalu tepat sasaran dan tidak ada muatan politis. Masyarakat dan segenap elemen bisa mengawasi bersama,” ujar Arief.

DIkatakannya, panen raya yang biasanya ada di Maret dan April diperkirakan akan mundur atau kemungkinan akan bergeser 1 atau 2 bulan setelahnya.

Sementara diketahui, tahun 2024 ada Pemilu di Februari dan Idul Fitri di April. Yang mana pada momentum-momentum tersebut, demand untuk beras sebagai pangan pokok mengalami peningkatan.

“Bapak Presiden Joko Widodo meminta untuk selalu memperkuat stok CBP (Cadangan Beras Pemerintah). Nantinya disalurkan melalui bantuan pangan beras kepada 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) hingga Juni 2024,” sambungnya.

Sebagaimana diketahui, dalam 2 tahun terakhir puncak tertinggi produksi beras secara bulanan terjadi di Maret dan April.

Serap Produki Beras Dalam Negeri

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras di Maret pada 2022 tercatat 5,49 juta ton dan April 2022 mencapai 4,45 juta ton.

Baca Juga  Mau Kritik Pemerintah? Baca dulu Artikel ini!

Angka tersebut menandakan panen raya di tahun 2022. Tren yang sama juga terjadi di 2023, di mana pada Maret 2023 produksi beras mencapai 5,13 juta ton dan April 2023 tercatat 3,66 juta ton.

Arief mengatakan, Bapanas bersama Perum Bulog akan mengantisipasi pergeseran masa panen raya tahun depan apabila benar tidak terjadi di Maret dan April.

“Kita komitmen akan menyerap produksi beras dalam negeri untuk terus memperkuat stok CBP. Ini menjadi tantangan karena kebutuhan stok CBP untuk bantuan pangan beras selama 6 bulan di 2024. Kita estimasi memerlukan total 1.320.244 ton,”jelasnya.

Arief menyatakan penyaluran bantuan pangan beras ini berperan sebagai unsur penekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga inflasi nasional. Meskipun sumber CBP termasuk berasal dari pengadaan luar negeri, ia menekankan harga di tingkat petani tidak akan begitu terpengaruh.

“Dapat dilihat, selama dua kali tahap penyaluran bantuan pangan beras di tahun ini, inflasi dapat terjaga, terutama inflasi beras. Begitu pula harga beras di konsumen yang dapat ditekan agar tidak bergejolak semakin tinggi,” ujarnya.

Lebih lanjut Arief mengatakan, total keluarga yang akan menerima bantuan pangan beras di 2024 sebanyak 22.004.077 KPM.

“Ini berdasarkan data dari Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK),” tutupnya.  *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life