Penumpang Pelita Air yang Bercanda Ada Bom di Pesawat Terancam Penjara 1 Tahun

Penumpang yang mengaku bercanda di kabin pesawat Pelita Air pekan ini terancam dipenjara satu tahun, sesuai dengan pasal 334 huruf e, Undang Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.

“Menurut pasal 437 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Setiap orang menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan sebagaimana di maksud pasal 344 huruf e dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun,” jelas Pelita Air, dalam keterangannya, dikutip Kamis (7/12/2023).

Pelita Air mengatakan setiap orang dilarang melakukan tindakan melawan hukum (acts of unlawful interference) yang membahayakan keselamatan penerbangan dan angkutan udara berupa menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan.

Seperti diketahui, kemarin, Rabu (6/12/2023). Pelita Air membatalkan penerbangan IP 205 Rute Surabaya-Jakarta pukul 13.20 karena ada penumpang yang mengaku membawa bom di kabin.

Mendengar informasi itu, pihak Pelita Air yang sudah siap lepas landas akhirnya membatalkan penerbangan dan pesawat dialihkan ke remote area atau lokasi terisolir dari permukiman.

Penumpang dan barang bawaan semua diturunkan dari pesawat, sedangkan tiga orang polisi militer menunggu di pesawat.  Pelaku yang mengatakan membawa bom akhirnya mengaku bercanda.

Penumpang tersebut juga ikut di bawah ke luar pesawat oleh polisi militer diketahui  bernama Surya Hadi Wijaya dengan seat number 14A.  Saat ini, penumpang tersebut sedang diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Setelah pemeriksaan selesai dan dipastikan pesawat aman, maka penerbangan IP 205 kembali dioperasikan dan para penumpang kembali diangkut ke tujuan semula.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu