Senin, 22 Desember 2025

Pertama di Indonesia, Menperin Resmikan Groundbreaking Industri Sel dan Panel Surya Terintegrasi

Photo Author
- Senin, 28 Agustus 2023 | 19:07 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat groundbreaking pabrik sel dan panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal, Senin (28/8/2023). foto: ist
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita saat groundbreaking pabrik sel dan panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal, Senin (28/8/2023). foto: ist

Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong investasi pada industri pendukung Energi Baru Terbarukan (EBT). Di antaranya industri sel surya dan panel surya.

"Hal ini bertujuan menyukseskan program Net Zero Emission 2060,” kata Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menperin mengatakan itu saat groundbreaking pabrik sel dan panel surya PT Trina Mas Agra Indonesia di Kendal, Senin (28/8/2023).

Menperin mengatakan, saat ini di Indonesia telah terdapat 22 pabrikan modul surya. Dengan akumulasi total kapasitas kemampuan produksi tahunan mencapai 1.644 MWp. Dan spesifikasi kapasitas maksimum per modul surya mencapai 560 Wp.

Namun begitu, masih terdapat kendala yang dihadapi oleh industri modul surya di dalam negeri. Antara lain spesifikasi produk modul surya yang berkembang dengan cepat.

Industri komponen sel surya masih sangat terbatas, dan juga persyaratan kategori “Tier 1” yang dipersyaratkan Lembaga pendanaan luar negeri.

Dalam kesempatan itu, Menperin menyampaikan apresiasi kepada PT Trina Mas Agra Indonesia dalam membangun industri modul surya dan sel surya di Indonesia.

Ini merupakan langkah yang baik dalam rangka ikut menyukseskan program Indonesia Net Zero Emission 2060.

“Investasi pabrik sel dan panel surya ini merupakan batu loncatan untuk perkembangan industri modul surya Indonesia. Mendukung subtitusi impor dengan menyediakan produk modul surya yang berkualitas, yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Menperin.

Investasi tersebut juga kata Menperin, menandakan bahwa Indonesia masih merupakan tujuan strategis investasi.

“Kegiatan hari ini sekaligus mematahkan teori dan pandangan yang mengatakan Indonesia sedang dalam tahap deindustrialisasi. Kondisi industri manufaktur masih pada level yang cukup kuat, khususnya investasi," jelasnya.

Di mana realisasi pada semester I-2023 mencapai Rp687,7triliun, meningkat 16,1% dibanding Semester I-2022. Kontribusi sektor industri sendiri hampir mencapai 40% terhadap realisasi investasi nasional.

Dukung Program Bauran EBT


Wakil Presiden Direktur PT Dian Swastatika Sentosa, Tbk, Lokita Prasetya, mengatakan pembangunan pabrik ini untuk mendukung program peningkatan bauran EBT.

Khususnya pemerintah Indonesia dan PT PLN (Persero) melalui penyediaan sel surya dan panel surya produksi dalam negeri. Yang sesuai dengan tingkat konsumsi dalam negeri dengan merek yang bankable.

“Kami optimis beroperasinya pabrik ini akan mendukung upaya bersama bangsa Indonesia menyediakan sumber energi yang bersih serta terbarukan," ujarnya.

Dengan harapan rantai produksi panel surya di dalam negeri terus menguat. Sehingga ke depannya, produk yang dihasilkan menjadi semakin kompetitif, dengan kualitas yang semakin baik.

"Hal ini sangat penting karena peluang pasar yang ada masih sangat terbuka,” ujar Lokita yang juga mewakili manajemen Trina Mas Agra Indonesia.

Managing Director Sinar Mas, Ferry Salman menambahkan, kehadiran fasilitas produksi di Kendal adalah komitmen perusahaan di bawah naungan Sinar Mas.

Hal ini dalam mendukung percepatan transisi energi guna menurunkan pelepasan emisi karbon yang pemanfaatannya diharapkan mencapai hingga 31% pada tahun 2050. Dengan capaian Net Zero Emission 2060.

“Meluasnya pemanfaatan energi surya akan memberikan nilai tambah. Tak hanya bagi kami, namun juga para penggunanya, baik dari lingkup sektor industri maupun residensial. Tentunya lingkungan hidup kita,” pungkas Ferry. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X