Categories: Nasional

PLN Bersiap Kembangkan Industri Green Hydrogen dan Ammonia

PT PLN (Persero) siap mendukung hilirisasi energi bersih lewat pengembangan green hydrogen dan green ammonia di Indonesia. Komitmen ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PLN dan Augustus Global Investment GmbH (AGI) terkait pasokan listrik untuk kebutuhan produksi green hydrogen.

Penandatanganan diwakili Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti dan Chairman & CEO AGI, Fadi Krikor pada Senin, (28/8) di kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan saat ini Indonesia mampu memproduksi hidrogen hingga 1,75 juta ton per tahun.

Langkah ini merupakan salah satu upaya hilirisasi sektor gas yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menjadi bahan baku pupuk dan juga energi bersih seperti hidrogen.

“Hilirisasi gas merupakan salah satu peta jalan kami dalam mencapai target net zero emission. Kami sudah lebih dulu mengembangkan hidrogen hijau saat ini dan akan terus dikembangkan lebih besar lagi dengan dorongan kolaborasi semua pihak,” kata Dadan.

Dadan menambahkan, hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi dan sektor industri ke depannya. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, dalam agenda transisi energi, PLN mendukung penuh seluruh proyek energi bersih di Indonesia.

PLN sebagai satu satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia memastikan siap memenuhi seluruh kebutuhan industri, khususnya industri hidrogen hijau dan amonia hijau yang akan dikembangkan ini.

“Kami bangga pada kesempatan ini dapat menjadi bagian dari inisiatif strategis dalam mendukung sustainable development, melalui pengembangan proyek energi bersih di Indonesia di mana listrik menjadi bagian yang vital di dalamnya,” kata Darmawan.

Ia juga memastikan melalui kolaborasi ini PLN siap untuk mendukung dengan memberikan pasokan listrik yang andal dan berkelanjutan untuk project yang dikembangkan Augustus Global Investment dan Pupuk Indonesia Group.

Kebutuhan Listrik Pabrik dari PLN

Darmawan merinci, nantinya PLN akan memasok kebutuhan listrik pabrik ini hingga 340 Megavolt Ampere (MVA). PLN juga akan memberikan layanan Sertifikat Energi Terbarukan atau Renewable Energy Certificate.

Dengan demikian, proses produksi dapat diklaim menggunakan listrik terbarukan dan melahirkan hidrogen yang ramah lingkungan. Atau green hydrogen dan turunan lain dalam bentuk green ammonia.

“Kami berharap, project ini mampu mendorong laju pertumbuhan perekonomian hingga menciptakan multiplier effect. Melalui pengembangan energi masa depan yang ramah lingkungan,” kata Darmawan.

Chairman & CEO AGI Fadi Krikor menjelaskan green hydrogen merupakan energi masa depan yang harus segera dikembangkan. Menurut Fadi pihaknya berencana untuk membangun Production Plant Green Hydrogen berkapasitas produksi 35.000 ton per tahun di Indonesia dan membutuhkan lahan 50 ha.

Adapun biaya investasi pembangunan infrastruktur produksi green hydrogen diperkirakan mencapai USD 400-700 juta. Tergantung dari bentuk akhir green hydrogen yang akan ditransportasikan.

“Kami akan menjajaki sekitar setengah miliar dolar fasilitas baru untuk produksi hidrogen ramah lingkungan. Dan yang pasti kita membutuhkan selain air dan kita membutuhkan energi hijau dan lokasi yang tepat,” kata dia.

Fadi juga menambahkan bahwa dalam proses transisi green energy yang berkelanjutan akan bermanfaat bagi Indonesia. Bahkan seluruh dunia. Fadi berharap kerja sama ini juga mampu menjadi pendorong perekonomian Indonesia ke depan.

Upaya Pemerintah Capai Net Zero Emission

Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara pertama di Asia Tenggara yang memproduksi dalam skala yang besar. Tidak hanya akan menyediakan lapangan pekerjaan baru. Tetapi juga akses terhadap teknologi baru dan juga infrastruktur di Indonesia.

“Kami menantikan kerja sama yang baik dengan Pemerintah Indonesia dan dengan mitra kami yang kuat, PLN,” ucap Fadi.

Sebagai mitra pengembang pabrik green ammonia dan green hydrogen, Pupuk Indonesia dan anak usahanya, Pupuk Iskandar Muda akan mendapatkan produksi amonia yang lebih bersih.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai bahwa kerja sama pengembangan green hydrogen dan green ammonia menjadi upaya perusahaan. Untuk mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060 yang menjadi program prioritas Pemerintah.

“Kami berharap dapat berkontribusi kepada Indonesia untuk menjadi pemain global untuk green hydrogen dan green ammonia. Karena green hydrogen dan green ammonia adalah bahan bakar masa depan tanpa emisi karbon,” kata Rahmad.

 

Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen

Administrator Esensi

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

6 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

6 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

8 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

8 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

8 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

11 hours ago