Categories: Internasional

PM Pakistan Sharif Buka Peluang untuk Berdiskusi dengan PM India

Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif membuka peluang untuk berdiskusi dengan PM  India dalam membahas semua isu, termasuk sengketa wilayah Kashmir. Pakistan juga yakin jika Uni Emirat Arab dapat menjadi fasilitator pertemuan tersebut.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh TV milik pemerintah Pakistan, PM Shehbaz Sharif mengatakan keinginan untuk berdiskusi itu sudah dibahasnya bersama dengan Presiden UAE Sheikh Mohammed bin Zayed dalam kunjungannya ke UAE baru-baru ini.

“Dia merupakan saudara bagi Pakistan. Dia juga memiliki hubungan baik dengan India. Dia dapat memainkan peran yang sangat penting untuk membawa kedua negara ke meja perundingan,” kata dia sebagaimana dilansir dari antaranews.com, Selasa (17/1/2023).

Kementerian Luar Negeri India sendiri belum memberikan komentar terhadap tawaran diskusi itu.

Pakistan dan India merupakan dua negara yang memiliki kekuatan nuklir. Keduanya telah tiga kali berperang terhitung sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947.

Pakistan dan India berperang sebanyak dua kali karena sengketa wilayah Kashmir. Kashmir merupakan sebuah daerah Himalaya, yang diklaim oleh kedua negara tersebut. India dan Pakistan masing-masing menguasai setengah wilayah Kashmir.

Pada 2019, India dan Pakistan hampir berperang dengan skala penuh saat India meluncurkan serangan udara ke wilayah Pakistan.

Serangan udara India itu menargetkan fasilitas latihan militer di wilayah Pakistan. Ketegangan melambung tinggi saat India secara sepihak mencabut status otonomi khusus Kashmir.

Menurut PM Shehbaz Sharif, pencabutan status otonomi khusus Kashmir berujung ke pelanggaran hak asasi manusia yang “mengerikan”.

Sejak saat itu, diskusi resmi di antara kedua negara tersebut telah tertahan. Namun, terdapat beberapa upaya diplomasi pintu belakang untuk melanjutkan negosiasi. Salah satunya ditengahi oleh UAE pada 2021.

Sharif menyampaikan bahwa perang di antara kedua negara tidak menghasilkan apapun kecuali kesengsaraan, kemiskinan, dan pengangguran.

“Kami ingin mengentaskan kemiskinan, mencapai kesejahteraan, dan memberikan pendidikan, fasilitas kesehatan, dan pekerjaan untuk rakyat kami, dan tidak menghabiskan sumber daya kami untuk bom dan amunisi,” kata dia.

“Itulah pesan yang ingin saya berikan kepada PM Modi,” tambah dia. *

Editor: Addinda Zen

Junita Ariani

Recent Posts

PSN Tol Semarang-Demak Dukung Konektivitas Jawa Tengah Bagian Utara

PEMBANGUNAN Tol Semarang - Demak sebagai salah satu proyek strategis nasional (PSN) diharapkan dapat semakin…

3 hours ago

Kopi Malabar Jawa Barat dan Gayo Aceh Jadi Primadona di Pasar Australia

KOPI Indonesia masih menjadi pusat perhatian di hari ketiga penyelenggaraan Melbourne International Coffee Expo (MICE)…

3 hours ago

Mendagri Tito Setuju Desain Ulang Sistem Pemilu, Opsi Pilpres dan Pileg Dipisah

MENTERI Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku setuju Sitem Pemilu dilakukan redesigning atau desain ulang.…

3 hours ago

UGM Pameran Pendidikan Go Global UTokyo Study Abroad Fair 2024 di Jepang

UNIVERSITAS Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ikut dalam pameran pendidikan bertajuk Go Global UTokyo Study Abroad…

3 hours ago

Bagas/Fikri Singkirkan Pasangan Malaysia di Thailand Terbuka 2024

Pemain Ganda Putra Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri lolos ke 16 besar usai mengalahkan pasangan Malaysia…

3 hours ago

SETARA Institute: RUU Penyiaran Ancaman Kebebasan Berekspresi dan Hak atas Informasi

SETARA Institute menyatakan, Rancangan Perubahan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (RUU Penyiaran) yang…

3 hours ago