Categories: Nasional

Politisi Golkar Meutya Hafid Peroleh Penghargaan Alumni of The Year dari Australia

POLITISI Partai Golkar Meutya Hafid mendapatkan penghargaan Australian Alumni Awards 2024 atas peran pentingnya di Komisi I DPR. 

Gubernur Jenderal Australia David Hurley mengatakan penghargaan diberikan pada para alumni Australia dengan kontribusi yang patut diteladani dalam profesi dan komunitas mereka.

Meutya mendapatkan penghargaan “Alumni of the Year” 

“Meutya Hafid memiliki peranan penting di DPR RI sebagai Ketua Komisi I yang mencakup bidang Luar Negeri, Pertahanan, Komunikasi dan Informasi,” ujar  

Meutya yang menjabat sebagai ketua Komisi I DPR itu sebelumnya bekerja sebagai jurnalis dan penyiar televisi. Di  meraih gelar sarjana teknik industri dari University of New South Wales.

Hurley menghadiri Gala Dinner pada Rabu (15/5) untuk merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia. 

Lebih dari 200 tamu termasuk alumni Australia Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian juga menghadiri acara ini.

“Tahun ini kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia dan sejarah persahabatan yang dimiliki kedua negara. Hubungan pribadi antar warga merupakan inti dari persahabatan ini, dan komunitas alumni kami berperan besar dalam membina hubungan yang langgeng ini,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM.

Penghargaan Australian Alumni Awards diberikan kepada alumni yang telah memberikan kontribusi yang patut diteladani dalam profesi dan komunitas mereka.

Selain Meutya penghargaan juga diberikan pada Alvin Sariaatmadja dalam bidang “Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan” . 

Alvin adalah Direktur Utama Emtek yang kini menjadi tokoh terkemuka di sektor media, infrastruktur digital, layanan kesehatan dan jasa keuangan. Alvin meraih gelar Sarjana Hukum dan Sarjana Keuangan dari University of New South Wales.

Penghargaan bagi alumni yang Mempromosikan Pemberdayaan Perempuan dan Inklusi Sosial diberikan pada Fandy Dawenan. Dia adalah Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Provinsi Papua Barat Daya dan seorang guru di SMAN 10 Raja Ampat. 

Fandy lahir buta dan terlibat dalam gerakan-gerakan advokasi penyandang disabilitas. Dia menekankan pentingnya literasi digital dan pendidikan inklusif.

Fandy meraih gelar Master Kebijakan dan Praktik Disabilitas dari Flinders University.

 

 

Nazarudin

Recent Posts

Arti Hari Lahir Pancasila Bagi Gen Z

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni. Tanggal ini menandai momen penting dalam sejarah…

1 hour ago

Wapres : Arab Saudi Pertimbangkan Tambah Fast Track dan Kuota Haji Indonesia

WAKIL Presiden RI KH. Ma'ruf Amin berharap Pemerintah Arab Saudi menambah layanan fast track di…

3 hours ago

UMY Melantik 104 Dokter Baru di Tengah Isu Naturalisasi Kedokteran

FAKULTAS Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada periode LXXX ini, turut…

5 hours ago

PTFI Pastikan Smelter Tembaga Freeport di Gresik Beroperasi Juni 2024

PT Freeport Indonesia (PTFI) memastikan smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur, siap beroperasi Juni 2024…

6 hours ago

Respons Indofarma soal Dugaan Kasus Penipuan Rp 470 Miliar

PT Indofarma Tbk (INAF) merespons soal dugaan kasus fraud yang saat ini sedang ditangani oleh…

9 hours ago

Jokowi Resmikan Proyek Pengelolaan Air Limbah di Pekanbaru Senilai Rp902 Miliar

PRESIDEN Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) Bambu Kuning di Kota…

9 hours ago