Ekonomi

Potensi Besar Devisa, Lampung Jadi Proyek Percontohan Industri Pupuk Cair Rumput Laut

Sebagai negara kepulauan, Indonesia menjadi salah satu negara dengan penghasil rumput laut terbesar di dunia. Tingginya hasil produksi berpotensi besar untuk hilirisasi rumput laut menjadi berbagai macam produk yang bernilai tambah. Salah satunya adalah pupuk cair organik.

Pengamat dan Pelaku Usaha Rumput Laut, Yugi Prayanto mengatakan pasar ekspor untuk pupuk cair organik semakin terbuka lebar dan berpotensi menjadi pundi-pundi devisa untuk Indonesia.

“Produksi kita cukup tinggi. Sekarang tinggal bagaimana kita terus mengembangkan hilirisasi menjadi produk yang bernilai tambah,” kata Yugi yang juga merupakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan 2010-2021, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Kamis (04/04/2024).

Yugi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Pembinaan UMKM dan Ekonomi Kerakyaatan Kadin Indonesia ini mengatakan, sebagai pilot project olahan pupuk cair, saat ini telah dilakukan kerjasama diantara nelayan dengan pengusaha. Tujuannya untuk memenuhi permintaan ekspor ke Jepang. Pilot Project ini dilakukan di Lampung Selatan.

“Kami melibatkan sekitar 40 orang petani rumput laut. Hasil panen diolah dengan menggunakan mesin dengan nilai investasi Rp10 miliar untuk 100 ton produksi,” kata Yugi.

Potensi Jutaan Ton Rumput Laut

Menurut dia, berdasarkan asumsi pengalaman dari team Jepang, dengan potensi lahan 50 ribu ha bisa menghasilkan sekitar 18 juta ton rumput laut per tahun. Rencananya untuk proyek ini akan ditambahkan 20 ribu ha lahan potensial yang saat ini masih dalam proses pencarian lokasi dan uji kelayakan wilayah.

“Jadi, bisa diproyeksikan jika daerah penghasil rumput laut di seluruh Indonesia ini dimanfaatkan untuk pupuk organik, maka potensi ekonominya sangat tinggi. Tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan ekspor, tapi juga bisa memenuhi kebutuhan pupuk cair organik dalam negeri, misalnya untuk padi, beras, sawit, dan lainnya,” terang Yugi yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang II Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Pusat.

Pilot Project Rp20 M

Ia menyebut, investasi awal untuk pilot project bisnis ini totalnya dapat mencapai Rp20 miliar. Proyek ini sejalan dengan program pemerintah untuk hilirisasi rumput laut yang inklusif. Didalamnya melibatkan para pelaku di ekosistem bisnis rumput laut.

“Kami lakukan hilirisasi tanpa mengurangi peran dan kontribusi pelaku trading, pedagang tradisional, maupun pembudi daya rumput laut,” pungkas Yugi.

Masih Belum Optimal

Data Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marinves) mencatat, Indonesia memiliki keunggulan alami sebagai produsen rumput laut. Karena Indonesia berada di daerah katulistiwa dimana matahari bersinar sepanjang tahun, sehingga budidaya rumput laut dapat dilakukan sepanjang tahun.

Selain itu, laut Indonesia juga relatif tenang dan tidak ada topan atau tornado yang dapat merusak budidaya rumput laut.

Lebih dari 70% luas Indonesia adalah laut dengan 12 juta ha dialokasikan untuk budidaya. Namun dengan segala keunggulan yang dimiliki, produksi rumput laut Indonesia masih belum optimal.

Hingga awal 2024, budidaya rumput laut baru mencapai 102 ribu ha atau 0,8%-nya saja. Lebih dari 60% ekspor rumput laut masih dalam bentuk mentah atau rumput laut kering, dengan hilirisasi yang terbatas.

Editor: Raja H. Napitupulu

Administrator Esensi

Recent Posts

Pesawat C-130J-30 Super Hercules Pesanan Kemhan Tiba di Jakarta, Ini Penampakannya

PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…

7 hours ago

Ini Dia Delapan Nama Cagub PDIP untuk Pilgub DKI Jakarta 2024

PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…

8 hours ago

Kejagung Sita Rumah Mewah Milik Tersangka Kasus Korupsi Timah

KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…

8 hours ago

Sungai Saka dan Selabung Meluap Rendam 238 Rumah di OKU Selatan

SEJUMLAH  permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…

8 hours ago

Mari Merapat, Ada Festival dan Lelang Anggrek di Yogyakarta

ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…

8 hours ago

Pemerintah Perpanjang Kewajiban UMKM Bersertifikasi Halal

Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…

10 hours ago