Polhukam

Prabowo di Mata SBY, Capres yang Diusung Demokrat

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengisahkan pertemuannya pertama kali dengan Prabowo Subianto di Akademi Militer pada tahun 1970 atau 53 tahun yang lalu.

Bertemu di Kampus Akabri Darat sekarang Akademi Militer di Lembah Tidar.

“Karena kami sama-sama dengan tekad bulat ingin menjadi prajurit. Ingin menjadi patriot pembela tanah air,” kata SBY kepada Prabowo, Selasa (21/11/2023).

Sebelumnya, SBY di acara Konsolidasi Demokrat, Senin (20/11/2023) di Madiun, Jawa Timur memberikan testimoni tentang jejak dan perjalanan Prabowo di dunia politik, kenegaraan dan pemerintahan.

Menurutnya, perjalanan Prabowo di dunia politik tidak jauh berbeda dengan dirinya.

“Setelah tidak lagi aktif di dunia militer, kami sama-sama mendirikan dan memimpin partai politik. Ini adalah jalan yang sah, jalan demokrasi. Karena kami tahu tentara tidak boleh melakukan politik praktis,” jelas SBY.

Sama seperti dirinya, Prabowo juga kata SBY, memilikita cita-cit menjadi pemimpin bangsa. Dengan memilih jalan yang sah dan benar, yaitu jalan demokrasi yang berlaku secara universal.

Di dunia politik, SBY, mengetahui Prabowo terus memikirkan, terus berbuat dan berkontribusi untuk negara dalam lingkup nasional. Dalam kapasitasnya sebagai pemimpin partai dan sebagai menteri.

Capres yang Diusung Demokrat

Tidak hanya itu, SBY juga menilai bahwa Prabowo di dunia politik lebih dari 15 tahun memiliki wawasan dan pengetahuan yang kuat. Tentang dasar, pilar, dan kerangka berkehidupan bernegara.

“Beliau (Prabowo) juga memiliki pengetahuan yang kuat tentang manajemen, dan kepemimpinan tingkat nasional. Tentang visi, misi dan solusi untuk Indonesia masa kini, dan masa depan,” terang SBY.

Termasuk apa peluang dan tatangan yang dihadapi bangsa Indonesia.

“Dan yang paling penting dalam penilaian saya, Pak Prabowo Subianto sangat mengerti agenda-agenda utama bagi Indonesia. Antara lain dalam bidang ketahanan dan keamanan, ekonomi, kesejahteraan rakyat, hukum dan keadilan. Demokrasi kebebasan dan kesetaraan dalam hubungan internasional termasuk geopolitik dan lingkungan hidup,” papar SBY.

Wawasan dan pengetahuan itulah menurut SBY, yang pernah memimpin negeri ini, yang diperlukan, yang harus dimiliki seorang Presiden Indonesia.

“Dengan apa yang saya testimonikan dan saya ketahui tentang sosok Prabowo, sahabat saya, capres yang diusung oleh Partai Demokrat maka saya memberikan dukungan penuh kepada Prabowo Subianto. Untuk menjadi capres dan  InsyaAllah menjadi Presiden RI ke-8,” tegas SBY. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

 

 

 

 

Junita Ariani

Recent Posts

Gunung Ruang Turun Level dari Awas ke Siaga, 9.343 Warga Masih Mengungsi

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan Gunung Ruang pascaerupsi hingga saat ini masih…

1 hour ago

Ini Rincian Besaran Bantuan Stimulan Rumah Rusak Akibat Banjir Lahar di Sumbar

PEMERINTAH melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan sejumlah solusi penanganan bencana banjir lahar dingin…

1 hour ago

Hari Keluarga Internasional, Kisah Ibu Elis sebagai Ojol untuk Menafkahi Anak dan Cucu

HARI Keluarga Internasional yang jatuh setiap tanggal 15 Mei merupakan momen yang tepat untuk memberikan…

2 hours ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-3)

Paradigma ekosistem kebudayaan merupakan sebuah cara pandang baru. Tujuannnya untuk memahami kebudayaan sebagai sebuah sistem…

8 hours ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-2)

Ekologi pangan berkelanjutan adalah sebuah studi tentang bagaimana menghasilkan makanan. Dengan cara yang tidak merusak…

9 hours ago

Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan (bag-1)

Tulisan karya Budayawan Gus Nas tentang Eskatologi Air, Ekologi Pangan Berkelanjutan, dan Ekosistem Kebudayaan, dibagi…

10 hours ago