Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memaparkan sejumlah strategi komprehensif untuk memperkuat sektor pertanian khususnya tanaman pangan di Indonesia.
Strategi ini sudah dimasukkan dalam visi, misi dan program kerja Prabowo-Gibran jika terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2025-2029.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani mengatakan berbagai strategi telah disusun tim Prabowo-Gibran untuk memperkuat pertanian tanaman pangan.
“Antara lain, menjadikan agenda reformasi agraria dalam rangka memberikan kepastian kepemilikan lahan pada petani,” jelas Rosal, dalam keterangannya menjelaskan visi, misi dan program Prabowo-Gibran 2024-2029, Kamis (7/12/2023).
Srategi lainnya, ujarnya, menjalankan agenda Reformasi Agraria untuk memperbaiki kesejahteraan petani dalam arti luas sekaligus mendukung peningkatan produksi di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan dan kehutanan.
“Menjamin ketersediaan dan akses pupuk bagi petani untuk meningkatkan produksi, produktivitas panen dan hasil pertanian, serta pendapatan dan kesejahteraan petani”.
“Memperkuat industri pupuk dalam negeri dan mempercepat pengembangan industri pupuk bio. Mempercepat pembangunan infrastruktur pertanian,” sambung Rosan.
Dia mengatakan kebijakan yang tidak kalah pentingnya adalah menjamin ketersediaan pangan pokok yang berkelanjutan melalui BUMN holding pangan ID FOOD, menjamin harga pangan yang menguntungkan petani, peternak dan nelayan, sekaligus terjangkau bagi konsumen.
Kemudian, menyederhanakan rantai distribusi hasil-hasil pertanian dan perikanan dengan pemanfaatan teknologi terkini.
Prabowo-Gibran, paparnya, juga akan meningkatkan produktivitas pertanian melalui peningkatan sarana prasarana pendukung pertanian rakyat, teknologi pangan terpadu, mekanisasi pertanian, inovasi digital (digital farming), memperbaiki tata kelola dan rantai nilai hasil pertanian.
Kebijakan lain adalah menjadikan pengendalian hama terpadu (PHT) sebagai kebijakan utama dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT), serta mendorong pemanfaatan pestisida nabati dan bio.
Selanjutnya, mengutamakan produksi pangan pokok dalam negeri dan mengendalikan impor untuk menjaga stabilitas dan kepastian harga di tingkat petani, terutama di saat panen raya.
Tidak hanya itu, paparnya, program-program di BUMN, universitas, dan lembaga penelitian di bidang pemuliaan tanaman dan teknologi benih akan diperkuat.
“Prabowo-Gibran akan merevitalisasi lahan rusak menjadi lahan produktif untuk mendukung kemandirian dan ketahanan pangan nasional,” lanjutnya.
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu
Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…
Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…
Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…
Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…
RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…