Negara di kawasan Eropa menjadi salah satu pasar dengan permintaan produk organik tertinggi terlebih setelah pandemi. Dan, Jerman merupakan mitra dagang ke-35 bagi Indonesia untuk produk makanan olahan.
Merujuk pada laporan Euromonitor, pangsa pasar makanan dan minuman organik di Jerman mencapai nilai EUR 5,24 miliar pada 2021. Dan, diproyeksikan akan terus meningkat pada 2022.
“Periode Januari-November 2022, impor produk makanan olahan Jerman dari Indonesia mencapai USD47,98 juta. Naik sekitar 6,33 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Konsul Jenderal RI di Frankfurt Acep Somantri.
Penegasan itu disampaikan Acep pada pameran Biofach 2023 yang diselenggarakan di Nuremberg, Jerman, pada 14-17 Februari 2023.
Menurut Acep, keikutsertaan Indonesia pada ajang internasional organik terbesar di kawasan Eropa ini sebagai komitmen Indonesia dalam memperkuat posisi ekspor produk organik.
Kepala ITPC Hamburg, Eka Sumarwanto mengungkapkan, pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 78m2.
Pameran ini mengikutsertakan pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan jaminan mutu pangan internasional. Serta memiliki sertifikat organik internasional seperti EU Organic, USDA Organic, serta Japan Agricultural Standard.
Adapun produk organik yang ditampilkan menurut Eka, diantaranya berupa olahan gula kelapa, bumbu-bumbu, makanan ringan, minuman jahe, susu kelapa dan air kelapa, serta teh.
“Diharapkan Biofach tahun ini dapat mengulang kesuksesan Indonesia dalam meningkatkan kinerja ekspor,” tutur Eka.
Menurutnya, pada Biofach tahun 2022, total potensi transaksi Indonesia sebesar USD2,07 juta. Melihat nilai potensi ini, kata dia, Indonesia perlu memanfaatkan berbagai ajang dan fora.
“Tren permintaan terhadap produk olahan organik berkelanjutan akan bertahan lama seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Jerman terhadap makanan organik dan rendah gula. Karena kesadaran mengadopsi gaya hidup sehat,” pungkas Eka.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag), Didi Sumedi mengatakan, produk organik Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar internasional.
“Keikutsertaan Indonesia pada pameran Biofach 2023 di Jerman salah satu strategi dalam menguatkan posisi organik Indonesia di dunia Internasional, baik di mata buyer, maupun sesama produsen,” jelasnya.
Biofach merupakan pameran tahunan internasional yang khusus menampilkan produk organik seperti makanan dan minuman, kosmetik, serta produk lainnya.
Produk yang dipamerkan harus memiliki sertifikat organik sesuai regulasi organik Uni Eropa yang dikeluarkan berdasarkan aturan akreditasi dari The International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM).
Pameran bertempat di Nuremberg Messe dengan luas lahan pameran sekitar 180.000 m2 ini, mengangkat tema “Into Organic”. *
#beritaviral#beritaterkini
Editor: Junita Ariani
Industri otomotif telah mengalami perkembangan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir, seiring dengan kemajuan…
Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…
Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…
Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…
Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…