Home » Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Pupuk Pusri-IIIB, Investasi Capai Rp10,5 Triliun

Pupuk Indonesia Bangun Pabrik Pupuk Pusri-IIIB, Investasi Capai Rp10,5 Triliun

by Junita Ariani
3 minutes read
Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri-IIIB oleh Direktur Utama Pusri bersama pihak perbankan di Jakarta, Jumat (13/10/2023).

ESENSI.TV - JAKARTA

PT Pupuk Indonesia (Persero) akan membangun pabrik pupuk Pusri-IIIB. Pembangunan ini untuk meningkatkan daya saing dan menjaga ketersediaan pupuk nasional.

Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri-IIIB dilakukan Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh.

Sementara dari pihak perbankan diwakili oleh Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI, Sis Apik Wijayanto dan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah K. Indriati.

Penandatanganan yang dilakukan di Jakarta, Jumat (13/10/2023) disaksikan Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi.

Seremoni penandatanganan turut dihadiri  Dewan Komisaris Pusri, Direksi Anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero).

Director of Corporate Banking BCA, Rudy Susanto; Director Wholesale & Institution BRI Agus, Direktur Wholesale & Transaction Group BSI, Zaidan Novari.

Direktur UMKM dan Komersial Bank BJB, Nancy Adistyasari, SEVP Wholesale Banking BTN, Benny Yoslim. Pemimpin Divisi Bisnis Komersial dan Institusi Hartono Ginting, Yoslimdan Oentoneng Suria & Partner Law dan PHSP Law.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pembangunan pabrik Pusri III-B yang menggunakan teknologi rendah energi. Sehingga memberikan efisiensi dan ramah lingkungan.

“Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat menurunkan konsumsi bahan baku yaitu gas sebesar 13 MMBTU per ton. Atau penghematan setara Rp1,1 triliun per tahun dari biaya gas,” kata pria yang akrab disapa Tiko.

Tiko menjelaskan, teknologi low energi pabrik Pusri III-B dapat meningkatkan Competitiveness produk Pupuk Indonesia Grup dan tata kelola industri pupuk nasional.

Sehingga berdampak positif pada kinerja perusahaan dan menjadi modal menuju go global.

Investasi Pusri-IIIB Rp10,5 Triliun

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengatakan, proyek Pusri III-B ini akan dibangun di Palembang, Sumatera Selatan. Pabrik ini akan dioperasikan oleh salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pusri Palembang.

“Salah satu upaya Perusahaan meningkatkan efisiensi adalah melakukan revitalisasi pabrik pupuk. Menggantikan pabrik yang sudah tua dengan pabrik baru yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan,” jelas Rahmad, dalam keterangan resminya, Sabtu (14/10/2023).

Pusri IIIB dibangun dengan tujuan untuk menggantikan pabrik Pusri-III dan Pusri-IV yang sudah cukup tua usianya. Nantinya, pabrik baru ini mampu mengurangi emisi hingga 300 ribu ton CO2 per tahun.

Baca Juga  Siaga Musim Tanam, Pupuk Indonesia Gelar Temu Distributor dan Kios Pupuk Bersubsidi

Pabrik Pusri-IIIB memiliki kapasitas produksi amonia 445.500 ton per tahun dan pupuk urea 907.500 ton per tahun. Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri-IIIB menggunakan teknologi low energy.

Dengan rasio konsumsi energi untuk produksi urea sebesar 22 MMBTU/ton dan amonia 32,89 MMBTU/ton.

“Saat ini Pupuk Indonesia menempati peringkat 6 perusahaan pupuk di dunia. Dengan meningkatnya efisiensi, kami berharap bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi. Termasuk bersaing di pasar regional dan internasional,” kata Rahmad.

Estimasi nilai investasi proyek Pusri-IIIB sendiri adalah sebesar Rp10,5 triliun (termasuk owner cost) dengan masa konstruksi sekitar 40 bulan.

Proyek ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2027. Pendanaan proyek berasal dari kredit sindikasi investasi perbankan. Yang terdiri dari 8 perbankan nasional dengan Bank BNI sebagai agen fasilitas dan Bank Mandiri sebagai agen jaminan.

BNI dan Bank Mandiri Sebagai JMLAB

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatanganan EPC Proyek Pusri-IIIB oleh Direktur Utama Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh.

Kemudian, Director of Wuhuan Indonesia Branch, Cheng Zhenghong, dan Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Entus Asnawi Mukhson.

Direktur Utama Pusri Palembang, Tri Wahyudi Saleh, mengatakan proyek revitalisasi pabrik Pusri-IIIB akan memiliki dampak positif pada perekonomian daerah dan nasional.

Pasalnya, proyek ini akan membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan daerah, serta membuka peluang ekonomi lainnya.

Terkait pembiayaan, Pusri Palembang menunjuk BNI dan Bank Mandiri sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner (JMLAB). Untuk selanjutnya bertindak sebagai koordinator dalam pembentukan fasilitas kredit sindikasi untuk pendanaan proyek Pusri-IIIB.

Kedua Bank tersebut bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan bank lain dan bertindak sebagai Mandated Lead Arranger (“MLA”) atau sebagai participant.

Memberikan data dan informasi yang terkait dengan rencana pembentukan kredit dan kondisi Pusri Palembang secara umum kepada bank lain.

Pusri Palembang juga mengusulkan kepada JMLAB untuk menunjuk BCA dan BRI sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) Pendanaan Sindikasi Proyek Pusri-IIIB.

“Hadirnya pabrik Pusri IIIB ini sebagai komitmen kami untuk menjaga ketersediaan pupuk di seluruh wilayah tanggung jawab penyaluran Pusri,” kata Tri Wahyudi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life