Ekonomi

Puteri Komarudin Minta BI Antisipasi Kenaikan Inflasi di Yogyakarta

Anggota Komisi XI DPR RI Puteri Anetta Komarudin meminta Bank Indonesia (BI) cabang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengantisipasi kenaikan inflasi bahan pangan.

Hal ini dipengaruhi faktor utama yang berasal dari inflasi pangan akibat kenaikan harga beras, hingga telur ayam. Mengingat inflasi di DIY pada Maret 2023 mencapai 6,11 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan nasional yang berada pada level 4,97 persen (yoy).

“Tingginya permintaan (pangan) jelang Idulfitri membuat harga-harga naik. Belum lagi, kalau pasokan barangnya tidak lancar yang dapat membuat kelangkaan di pasar. Ini yang sering dikeluhkan ibu-ibu karena pengeluarannya bertambah akibat kenaikan harga. Yang dikhawatirkan juga akan mempengaruhi kemampuan konsumsi masyarakat,” kata Puteri dalam Kunjungan Kerja Spesifik Komisi XI DPR RI di Provinsi DIY, dikutip laman resmi DPR, Sabtu (8/4).

Lebih jauh, Puteri Komarudin juga mendorong Bank Indonesia untuk menggencarkan peran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sebagai upaya dalam menjaga stabilitas inflasi di daerah.

“Gerakan ini di antaranya diwujudkan melalui operasi pasar dan gelar pangan murah yang pasti akan sangat membantu masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. Sehingga, mereka mampu mendapat bahan pangan dengan harga yang murah dan terjangkau. Harapannya, kegiatan ini dapat meringankan pengeluaran jelang lebaran,” ujar Puteri.

Selain itu, GNPIP juga fokus terhadap upaya ketahanan pangan nasional melalui kegiatan pangan mandiri, replikasi best practices, hilirisasi pangan, pupuk organik, alsintan dan saprotan, distribusi pangan, hingga digitalisasi data.

Hal itu juga sejalan dengan dukungan pemerintah yang mengalokasikan anggaran untuk ketahanan pangan hingga Rp104,2 triliun pada APBN 2023.

“Kami pastinya mendukung segenap program unggulan yang dilakukan pemerintah dan BI dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional guna mengantisipasi ancaman krisis pangan secara global,” kata Puteri.

Lebih lanjut, Puteri menyebut pemerintah juga telah memberikan bantuan pangan berupa beras, telur, dan daging ayam kepada 21,35 juta penerima selama 3 bulan dari Maret-Mei 2023.

“Komoditas ini memang menjadi kontributor utama dalam inflasi pangan. Makanya, kami harap bantuan pangan ini nantinya juga tersalurkan secara tepat sasaran dan tepat waktu. Harus dipastikan tersalurkan setiap bulan supaya tidak tertunda yang dikhawatirkan berdampak pada daya beli,” ujar Puteri.

Terakhir, Politisi Fraksi Partai Golkar ini mengingatkan BI bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk terus mendukung Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi kecukupan pangan guna mengurangi disparitas pasokan dan harga antarwilayah. *

Email: AleLuna@esensi.tv

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral

#beritaterkini

Ale Luna

Recent Posts

Prabowo Gagas Indonesia Swasembada Energi Sepenuhnya dari Tananam

PRESIDEN terpilih Prabowo Subianto menggagas swasembada energi atau bahan bakar minyak (BBM) sepenuhnya dari tanaman.…

3 hours ago

Respons Zulhas soal Wacana Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo-Gibran

Muncul wacana penambahan kementerian di kabinet Prabowo-Gibran. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan angkat bicara wacana…

3 hours ago

Disepakati, Ini Besaran Pesangon 233 Buruh Pabrik Bata Purwakarta

Sebanyak 233 pekerja PT Sepatu Bata Tbk (BATA) yang di PHK imbas penutupan pabrik di…

3 hours ago

Mahasiswi UMP Tewas Terlindas Truk, Dekan Minta Pemerintah Tertibkan Para Sopir

Tarishah Tsaniyah, mahasiswi Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP), Sumatera Selatan, tewas setelah terlindas truk. Korban tewas…

4 hours ago

Prabowo: Berkat Perintah Jokowi, Saya Bisa Memperkenalkan Diri ke Pihak Global

Prabowo Subianto menyatakan, Presiden Jokowi merupakan pemimpin yang tak berat hati. Presiden terpilih pada Pilpres…

4 hours ago

Sepakbola Indonesia Gagal Melenggang ke Olimpiade Paris 2024

Tim Nasional (Timnas) sepak bola Indonesia U-23 gagal melenggang ke arena Olimpiiade Paris 2024, pasca…

4 hours ago