Home » Rentan Dialami Remaja, Ternyata Ini Penyebab Asam Lambung (GERD)

Rentan Dialami Remaja, Ternyata Ini Penyebab Asam Lambung (GERD)

by Lyta Permatasari
4 minutes read
ilustrasi asam lambung

ESENSI.TV - JAKARTA

Penyebab asam lambung bagi orang dewasa mungkin sudah cukup diketahui, seperti stres, kehamilan, usia lanjut, hingga obesitas.

Namun bagaimana dengan penyebab asam lambung pada usia muda, khususnya anak-anak dan remaja?

Banyak orang mempertanyakan beragam faktor yang menjadi penyebab asam lambung naik pada remaja.

Sebab beragam penyebab asam lambung naik pada usia dewasa dinilai tidak akan terjadi pada masa remaja, seperti kehamilan dan usia lanjut.

Di kalangan awam, GERD seringkali dianggap sama dengan maag karena kemiripan gejalanya yang sama-sama melibatkan organ lambung. Padahal jika dilihat dari faktor penyebabnya, maag dan GERD adalah dua penyakit yang berbeda. Penyakit asam lambung (GERD) juga tidak boleh dianggap remeh karena bisa menyebabkan komplikasi berbahaya.

Untuk memahami penyakit asam lambung lebih lanjut, simak penjelasan lengkapnya pada artikel kali ini yang akan membahas tentang apa itu GERD, apa saja gejala dan penyebabnya, bagaimana mengukur tingkat keparahannya, dan tentang cara mengatasinya.

Apa itu Asam Lambung (GERD)?

Gastroesophageal reflux disease atau GERD adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu simtom atau perubahan mukosa yang diakibatkan oleh gangguan sistem saluran pencernaan, di mana asam lambung naik ke kerongkongan (esofagus). 

Aliran balik atau refluks ini dapat menyebabkan Anda merasakan sensasi perih dan panas seperti terbakar di bawah tulang dada atau dikenal dengan istilah heartburn.

Penyakit asam lambung sebenarnya umum terjadi pada pencernaan manusia, namun jika dibiarkan maka dapat memperburuk kesehatan saluran cerna hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Untuk mengetahui apakah Anda menderita asam lambung atau tidak, dapat diketahui dengan menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner GERD-Q, sedangkan untuk memastikan ada tidaknya kerusakan mukosa atau lapisan esofagus akibat teriritasi asam lambung, Anda disarankan menjalani prosedur pemeriksaan endoskopi.

Apabila Anda sering mengalami gejala refluks dan tidak  kunjung membaik setelah minum obat, kemungkinan Anda menderita penyakit asam lambung dan perlu segera memeriksakan diri ke dokter guna mendapatkan perawatan lebih lanjut.

 

Penyebab Asam Lambung

Penyebab GERD adalah akibat melemahnya sfingter esofagus atau otot-otot pembatas antara kerongkongan dan lambung sehingga menyebabkan refluks (aliran balik) atau naiknya asam lambung ke saluran esofagus (kerongkongan). Paparan asam lambung yang berulang-ulang naik ke esofagus akan mengakibatkan iritasi pada lapisan esofagus atau kerongkongan.

Sfingter esofagus merupakan semacam otot yang berfungsi untuk mencegah isi lambung mengalir ke esofagus. Dalam keadaan normal, otot tersebut berkontraksi sehingga makanan dan isi lambung tidak mengalir ke esofagus.

Sebaliknya, otot tersebut akan berelaksasi saat makanan akan masuk ke dalam lambung. Refluks asam dapat terjadi ketika sfingter melemah sehingga tidak dapat menutup dengan benar. Inilah yang menyebabkan cairan dan isi lambung Anda bisa naik kembali ke kerongkongan.

Selain itu, ada beberapa makanan dan minuman pemicu asam lambung, seperti:

1. Makanan dan minuman dengan rasa yang kuat

Salah satu pemicu GERD adalah berkaitan dengan jenis makanan yang asam, pedas, dan berminyak.  Terlalu sering mengonsumsi makanan ini akan meningkatkan produksi asam lambung dan melemahkan otot sfingter esofagus bawah serta melambatkan pengosongan lambung. Tidak hanya itu, Anda juga sebaiknya menghindari alkohol dan minuman yang mengandung kafein yang dapat memicu terjadinya asam lambung.

Baca Juga  Empat Tips Aman Berpuasa bagi Penderita Asam Lambung

2. Kebiasaan makan yang kurang baik

Beberapa kebiasaan makan yang kurang baik yang memperberat gejala ini antara lain makan terburu-buru, sering makan dalam porsi banyak sekaligus, dan langsung tidur setelah makan. Kondisi tersebut akan meningkatkan tekanan dalam rongga perut.

 

Faktor Risiko Asam Lambung

Siapa pun dan berapa pun usianya tetap dapat mengalami penyakit asam lambung (GERD), namun beberapa di antaranya memiliki risiko lebih tinggi. Kemungkinan menderita asam lambung sendiri entah itu ringan atau parah bisa meningkat setelah usia 40 tahun.

Selain itu seseorang juga menjadi rentan terkena penyakit asam lambung (GERD) apabila:

  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Sedang hamil
  • Sering merokok atau menghirup asap rokok
  • Gangguan jaringan ikat seperti scleroderma
  • Hernia hiatus (tonjolan dari bagian lambung yang melewati celah diafragma dan dapat menghalangi makanan masuk ke lambung)

Beberapa obat-obatan pun bisa menjadi pemicu timbulnya gejala asam lambung, antara lain:

  • Benzodiazepin (jenis kandungan dalam obat penenang)
  • Penghambat kalsium (calcium inhibitor) yaitu obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, seperti: nifedipin, amlodipine, dan verapamil
  • Beberapa obat asma
  • Obat anti inflamasi non-steroid (NSAID)
  • Obat anti depresan (tricyclic)

Gejala Asam Lambung

Salah satu gejala GERD adalah heartburn atau rasa terbakar di dada. Gejala asam lambung yang juga dikeluhan oleh penderita GERD adalah seperti berikut ini:

  • Mual
  • Rasa pahit di mulut
  • Karies pada gigi
  • Regurgitasi (makanan kembali ke mulut dari kerongkongan)
  • Nyeri menelan atau kesulitan menelan
  • Batuk kronis
  • Sakit tenggorokan dan suara serak
  • Bau mulut

Perhatikan pula gejala lanjutan yang mungkin terkait dengan komplikasi asam lambung atau masalah kesehatan serius lainnya, seperti:

  • Nyeri dada
  • Kehilangan selera makan
  • Muntah terus-menerus
  • Gangguan menelan (disfagia)
  • Pucat, 5L (lesu, lelah, letih, lemah, lunglai)
  • Muntah yang mengandung darah (hematemesis)
  • Feses berwarna hitam (melena)
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya

Terdapat beberapa jenis komplikasi penyakit asam lambung atau GERD yang sering terjadi, misalnya esofagitis, striktur esofagus, dan Barrett’s esophagusBarrett’s esophagus mempunyai potensi tumbuh berkembang menjadi kanker esofagus.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mengalami gejala-gejala asam lambung di atas atau jika gejala yang Anda alami tidak lekas membaik dengan perubahan gaya hidup dan dengan konsumsi obat-obatan yang dijual bebas.

Cara Mengatasi Asam Lambung

Mengatasi GERD tidak hanya melulu melalui obat-obatan. Memodifikasi gaya hidup juga penting dilakukan untuk mendukung pemulihan penyakit asam lambung. Berikut beberapa panduan gaya hidup sehat yang dapat diterapkan untuk menghindari dan juga mengatasi asam lambung:

  • Menurunkan berat badan
  • Berhenti merokok
  • Menghindari makan dalam porsi besar dan berat di malam hari
  • Menghindari makanan pemicu seperti cokelat, kafein, dan alkohol
  • Makan maksimal 3 jam sebelum tidur
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Meninggikan posisi kepala saat berbaring

 

Editor: Farahdama A.P/Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life