Senin, 22 Desember 2025

Risiko dan Ketidakpastian Global Meningkat, Amerika, RRT dan Eropa Sulit Kelola Ekonominya

Photo Author
- Senin, 6 November 2023 | 13:59 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indarwati mengatakan tiga negara dengan perekonomian terbesar seperti Amerika Serikat (AS), RRT, dan Eropa dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya. foto: ist
Menkeu Sri Mulyani Indarwati mengatakan tiga negara dengan perekonomian terbesar seperti Amerika Serikat (AS), RRT, dan Eropa dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya. foto: ist

Tiga negara dengan perekonomian terbesar seperti Amerika Serikat (AS), RRT, dan Eropa dihadapkan pada situasi yang sulit untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya.

Menteri Keuangan/Menkeu Sri Mulyani Indarwati mengatakan, risiko dan ketidakpastian global meningkat.

Adanya inflasi tinggi di AS menyebabkan negara tersebut menaikkan suku bunga secara ekstrim sebesar 5% dalam jangka waktu 14 bulan. Keadaan ini menyebabkan capital outflow dari seluruh negara.

“Ini menyebabkan kemudian seluruh dunia mengalami depresiasi dari mata uangnya. Pasti depresiasi itu mempengaruhi inflasi. Namanya imported inflasi, inflasi yang berasal dari barang-barang impor terkena dampak dari policy yang ada di AS,” jelas Menkeu.

Sri Mulyani mengatakan itu, dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri, Senin (6/11/2023).

Menurut Menkeu, dunia memang sedang dalam dinamika yang luar biasa sangat volatile. Negara-negara besar seperti Amerika, RRT, dan Eropa sedang di dalam situasi untuk mengendalikan atau mengelola ekonominya secara tidak mudah.

Dan itu dampaknya ke seluruh dunia, karena tiga daerah ini mempengaruhi dunia lebih dari 40%.

Di sisi lain, RRT sebagai negara penyumbang perekonomian kedua terbesar di dunia turut dalam kecenderungan ekonomi yang melemah.

Kondisi ini juga mempengaruhi harga-harga komoditas di tanah air dengan permintaan terhadap komoditas menjadi menurun.

Sementara di Eropa terkena dampak tingginya harga minyak karena perang Ukraina-Rusia. Adanya perang antara Hamas dengan Israel berpotensi juga melebar ke wilayah Timur Tengah.

“Ini adalah gejolak dunia yang harus terus kita waspadai. Karena gejolaknya bertubi-tubi, maka perekonomian dunia juga berpengaruh menjadi lebih lemah. Karena setiap kali mau pulih sesudah covid, kemudian mengalami gejolak entah itu karena perang, entah karena kemudian harga komoditas,” pungkas Menkeu. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Editor: Junita Ariani

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

UI: Berbahaya Jika Masyarakat Sipil Ragu Data BPS

Senin, 11 Agustus 2025 | 14:48 WIB

Potensi Ekonomi Garam Indonesia Capai Rp4,14 T

Kamis, 19 Desember 2024 | 17:30 WIB

Ekspor Juni 2024 Capai US$20,84 Miliar

Senin, 15 Juli 2024 | 20:23 WIB

Cadangan Devisa Juni 2024 Naik Rp19,7 Triliun

Jumat, 5 Juli 2024 | 14:48 WIB
X