Kementerian Agama (Kemenag) setiap tahun melakukan seleksi bagi penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB). Kuota beasiswa ini setiap tahun mencapai tiga sampai empat ribu.
Peluang mendapat beasiswa ini diperebutkan oleh para pelaku pendidikan yang dijaring melalui seleksi BIB Kemenag. Mulai dari santri, mahasiswa, alumni, ustadz, kyai, dosen, guru PAI pada sekolah dan madrasah, serta tenaga kependidikan.
Demikian disampaikan Ketua Project Management Officer (PMO) Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) Kemenag, Ruchman Basori.
“Terbuka juga bagi peserta dari lembaga pendidikan keagamaan selain binaan Pendidika Islam. Baik dari Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,” ujar Ruchman dalam keterangan pers Kemenag, Sabtu (26/8/2023), di Jakarta.
Dikatakannya, BIB merupakan beasiswa kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)-Kemenag. Untuk memberikan kesempatan para alumni Perguruan Tinggi Keagamaan binaan Kemenag untuk studi lanjut S1, S2 dan S3 dalam dan luar negeri.
BIB Kemenag 2023 merupakan tahun kedua dengan anggaran mencapai Rp950 miliar untuk beasiswa degree (S1, S2 dan S3) dan Non Degree.
“Kesempatan tidak datang dua kali, silakan manfaatkan BIB Kemenag ini untuk meraih impian kuliah di perguruan tinggi bergengsi,” sebutnya.
DIkatakannya, Indonesia Emas 2045 harus disambut dengan ketersediaan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter. Dan, mempunyai daya saing di kancah internasional.
Sebelumnya, Ruchman menghadiri kegiatan Yudisium Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.*
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang