Studi yang diterbitkan “Journal of Personality and Social Psychology” pada 2018 melihat kembali hubungan antara kelas sosial dan kesejahteraan. R-Thora Bjorsdottir, salah satu peneliti dalam studi tersebut menyampaikan, studi ini menemukan bahwa perbedaan kekayaan atau kelas sosial seseorang bisa tercermin dari wajah.
“Hubungan antara kekayaan dan kelas sosial sudah banyak dibahas dalam penelitian terdahulu. Namun, studi ini menemukan bahwa perbedaan kekayaan seseorang bisa tercermin dari wajah setiap orang,” ujarnya, dikutip dari CNBC Indonesia, Rabu (27/3).
Metode Penelitian
Peneliti dalam studi tersebut memilih subjek foto hitam putih dengan ekspresi netral dan tidak menggunakan aksesoris apapun yang terdiri dari 80 foto pria dan 80 foto perempuan. Sebanyak 50 persen orang pada foto tersebut adalah sosok dengan status masyarakat kelas atas. Kemudian, 50 persen lainnya adalah kelas pekerja.
Foto-foto tersebut kemudian ditunjukkan pada orang lain. Mereka diminta menebak kelas sosial dari masing-masing orang. Hasilnya, sebanyak 68 persen menjawab dengan benar. Meski begitu, sedikit yang menyadari bagaimana bisa menebak dengan benar.
Studi kemudian dilakukan lebih lanjut dengan memperbesar fitur wajah. Hasilnya, foto masih bisa ditebak dengan benar ketika mereka hanya melihat mata dan mulut.
Pola Emosi di Wajah
Peneliti kemudian menyimpulkan hal ini kemungkinan terjadi karena pola emosi dapat terlihat di wajah seseorang dari waktu ke waktu. Kontraksi otot-otot tertentu dapat menyebabkan perubahan struktur wajah yang dapat dilihat orang lain.
“Seiring waktu, wajah Anda secara permanen mencerminkan dan mengungkapkan pengalaman Anda. Bahkan ketika kita berpikir kita tidak mengekspresikan sesuatu, ekspresi emosi itu masih ada di sana,” ungkap Nicholas O. Rule, peneliti yang turut ikut dalam studi.
Berdasarkan studi ini, terlihat secara umum orang yang memiliki uang banyak cenderung lebih bahagia dan tidak cemas. Hal ini jika dibandingkan dengan orang yang masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Nicholas O. Rule menyebut, persepsi berbasis wajah tentang kelas sosial mungkin memiliki konsekuensi yang penting. Namun, fakta bahwa kebanyakan orang bisa menebak status sosial seseorang hanya dari wajahnya bisa membawa konsekuensi negatif, terutama terkait bias dan penilaian.
Editor: Raja H. Napitupulu