Home » Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,25%-5,5%, The Fed: Inflasi Masih Tinggi

Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,25%-5,5%, The Fed: Inflasi Masih Tinggi

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Jerome H Powel, Chairperson Federal Reserve, dalam temu pers beberapa saat setelah pertemuan Komite The Fed, di Kantor The Fed, Washington DC, AS, Kamis (13/12/230) waktu setempat. Foto: Tangkap layar pidato siaran langsung di youtube the Fed

ESENSI.TV - JAKARTA

Komite Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target suku bunga acuan The Fed (fed fund rate/FFR) di level 5,25 persen hingga 5,5 persen dalam pertemuan, Kamis (13/12/2023) waktu Washington DC, AS.

Jerome H Powel, Chairperson Federal Reserve, dalam temu pers beberapa saat setelah pertemuan Komite The Fed rampung mengatakan komite bank sentral akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter.

Saat menentukan keputusan, The Fed juga mempertimbangkan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin diperlukan untuk mengembalikan inflasi menjadi 2 persen dari waktu ke waktu.

Komite, jelasnya, akan mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter secara kumulatif, kelambatan kebijakan moneter dalam mempengaruhi aktivitas ekonomi dan inflasi, serta dampak ekonomi dan inflasi

Inflasi Dikendalikan 2%

Selain itu, Komite akan terus mengurangi kepemilikannya atas sekuritas Treasury dan utang agensi, serta sekuritas berbasis hipotek agensi, sebagaimana dijelaskan dalam rencana yang diumumkan sebelumnya.

“Komite berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2 persen,” tambah Jerome Powel.

Dia menambahkan indikator-indikator terkini menunjukkan bahwa pertumbuhan aktivitas ekonomi telah melambat dari laju kuatnya pada kuartal ketiga.

Peningkatan lapangan kerja telah melambat sejak awal tahun namun tetap kuat dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi telah menurun selama setahun terakhir namun tetap tinggi.

Baca Juga  Juni, Harga Indeks Pasar BBN Biodiesel Sebesar Rp10.234/Liter, Turun 10,9 Persen

Sistem perbankan AS sehat dan tangguh. Kondisi keuangan dan kredit yang lebih ketat bagi rumah tangga dan dunia usaha kemungkinan besar akan membebani aktivitas ekonomi, lapangan kerja, dan inflasi. Besarnya dampak ini masih belum dapat dipastikan. Komite tetap sangat memperhatikan risiko inflasi.

Komite berupaya untuk mencapai lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang.

Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, Komite akan terus memantau implikasi informasi yang masuk terhadap prospek perekonomian.

Komite akan siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan Komite.

Penilaian Komite akan mempertimbangkan berbagai informasi, termasuk kondisi pasar tenaga kerja, tekanan inflasi dan ekspektasi inflasi, serta perkembangan keuangan dan internasional.

Selain Jerome H. Powell, pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua Komite John C. Williams, serta  Wakil Ketua Komite, yang terdiri dari Michael S Barr, Michelle W Bowman, Lisa D Masak, Austan D Goolsbee, Patrick Harker, Philip N Jefferson, Neel Kashkari, Adriana D Kugler, Lorie K Logan dan Christopher J Waller.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life