Tinggalkan! Ini 4 Kebiasaan Buruk yang Merusak Dirimu

Kamu adalah apa yang berulang kali kamu lakukan. Aristoteles sudah menuliskan bahwa kebiasaan dan tindakan membentuk diri seseorang. Hal terbaik bisa terjadi karena tindakan baik yang berulang dilakukan terus menerus. Dibutuhkan lebih dari sekali tindakan berulang agar apa yang kamu impikan terlaksana. Kamu butuh membangun kebiasaan secara konsisten agar pertumbuhan dan perubahan yang kamu impikan terjadi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kebiasaan memiliki dua makna yaitu sesuatu yang biasa dikerjakan lalu pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang individu dan yang dilakukan secara berulang untuk hal yang sama. Menurut Siagian (2012) kebiasaan adalah serangkaian perbuatan seseorang secara berulang-ulang untuk hal yang sama dan berlangsung tanpa proses berpikir lagi.

Kebiasaan terbentuk dari tahapan berpikir, merekam, mengulang, menyimpan, mengulangnya dan jadilah kebiasaan. Tanpa disadari seseorang tanpa sadar akan mengulang kembali perilaku yang berulang kali telah dilakukan. Perilaku yang baik dilakukan berulang kali maka akan menjadi kebiasaan baik. Perilaku buruk bila diulang terus menerus maka akan menjadi kebiasaan buruk yang sulit diubah.

Banyak ahli yang berpendapat bahwa kebiasaan merupakan tingkah laku yang dilakukan secara berulang-ulang sepanjang hidup seseorang dan biasanya akan membentuk pola dan cara tertentu sehingga kebiasaan akan terbentuk. Sayangnya banyak yang tidak menyadari kalau kebiasaan buruk itu bila terus menerus dibiarkan akan membentuk pola yang merusak hidup seseorang. Esensi.tv sudah merangkum kebiasaan buruk yang sering dilakukan seseorang dan cara untuk mengatasinya.

  1. Negative Self Talk

Kamu harus menghentikan kebiasaanmu mengatakan dirimu tidak layak dicintai, sering menyalahkan, menghukum dan mengutuki dirimu sendiri. Self talk yang negatif hanya akan membuat dirimu semakin merasa terpuruk, dan merasa tidak mampu mencari jalan keluar dari keresahanmu saat ini.

Amy Johnson, Ph.D, seorang psikolog, pelatih kehidupan, dan penulis “The Little Book of Big Change” mengatakan bahwa kamu harus melepaskan pikiran negatif yang muncul agar pikiranmu bisa terbuka dengan ide-ide yang membawa perubahan baik di dalam dirimu.

Popa Erwin menuliskan bahwa diperlukan keberanian untuk menanyakan diri sendiri apa yang menjadi kelebihan dari dirimu. Belajar untuk menghadapi rasa tidak nyaman yang sering muncul dan percaya bahwa dirimu memiliki kelebihan yang menjadikan dirimu menjadi pribadi yang kuat.

Belajarlah untuk menerima kekuranganmu dengan mengenali penyebab kamu sering menyalahkan diri sendiri. Cari akarnya, tuliskan dan ubah perlahan.

  1. Striving for Perfection

Memperbaiki kebiasaan buruk memang baik. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun memaksakan diri agar tampil sempurna adalah hal yang mustahil dilakukan. Sikap mengejar kesempurnaan ini sering kali membuat kamu enggan melakukan hal  baru karena takut melakukan kesalahan baru. Orang yang mengejar kesempurnaan juga biasanya takut dengan penolakan. Dampaknya kamu bisa menunda pekerjaan dengan harapan bisa menyelesaikan dengan sempurna berdasarkan standar yang tinggi.

Mulailah untuk menyadari bahwa kamu harus menetapkan tujuan yang realistis, bisa dicapai dan memiliki deadline yang jelas. Cobalah untuk menyadari bahwa setiap orang bisa melakukan kesalahan dan itu manusiawi. Fokuslah hanya kepada hal yang bisa kamu kendalikan dan perbaiki. Jangan sampai kamu tertekan dengan hal-hal yang ada di luar kontrolmu.

  1. Letting Other People Dictate Your Happiness dan Caring Too Much About What Others Think of You

Kamu perlu bersikap masa bodoh dengan apa yang orang lain pikirkan tentangmu. Mulailah fokus mendefinisikan makna bahagia menurutmu. Jangan biarkan orang lain mengambil alih tentang makna hidupmu. Tidak akan ada habisnya bila kamu mendengarkan semua tanggapan dan cara orang lain memikirkanmu.

Mulailah untuk memberikan batasan sehat sehingga kamu tahu kapan saatnya membuka diri untuk mendengarkan dan membiarkan orang lain masuk ke dalam kehidupanmu. Tidak perlu menjadi segalanya buat semua orang. Sesuaikan saja dengan porsi dan energimu yang tersisa.

  1. Allowing Your Job to Drain You

Membiarkan pekerjaan membuatmu terkuras secara fisik dan mental bukanlah hal yang baik. Mulailah untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhanmu sebenarnya dalam bekerja. Sesuaikan kebutuhanmu dengan kondisi fisik dan mentalmu. Berikan waktu yang seimbang untuk beristirahat, berolahraga dan melakukan aktivitas positif lainnya.*

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

Maria Julie simbolon

Recent Posts

Cerita Nikita Nur Hijriyati, Penyandang Disabilitas Sukses Wisuda di UGM Yogyakarta

NIKITA Nur Hijriyati penyandang disabilitas Hard of Hearing dan minor cerebral palsy punya semangat baja.…

3 hours ago

Lakukan Ini, Insyaallah Menjadi Haji Mabrur

JEMAAH haji Indonesia diimbau untuk dapat memperbanyak manasik setiba di Mekkah. Manasik menjadi kunci agar…

4 hours ago

Gempa M5,2 Guncang Pegunungan Bintang Papua, Sebelumnya Aceh M5,9

GEMPA bumi mengguncang wilayah tenggara Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan dengan kekuatan magnitudo (M) 5,2,…

5 hours ago

Wapres: IKN Jadi Pelopor Kota Berbasis Transportasi Cerdas dan Berkelanjutan

WAKIL Presiden RI Ma'ruf Amin meyakini pengembangan inovasi teknologi di sektor transportasi dapat meningkatkan efisiensi…

6 hours ago

Beli LPG 3 Kg per 1 Juni 2024 Wajib Pakai KTP

PT Pertamina (Persero) menyatakan, warga yang membeli gas LPG 3 kg harus memakai KTP. Aturan…

6 hours ago

Gempa M5,9 Guncang Aceh, Tidak Berpotensi Tsunami

GEMPA bumi magnitudo 5,9 mengguncang wilayah Aceh, hari ini, Selasa (28/5/2024) pukul 18.52 WIB. Namun,…

7 hours ago