Nasional

Update Kasus COVID-19 di Indonesia Bulan Februari

Meski sudah melewati masa kritis pandemi COVID-19, kasus positif, sembuh, dan meninggal dunia masih terus dilaporkan Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 hingga Februari ini.

Dikutip dari liputan6.com, kasus positif COVID-19 di Indonesia sampai Kamis (2/2) bertambah 248 orang. Total akumulatif kasus positif hingga saat ini lebih dari 6,7 juta orang.

Pertambahan angka juga terjadi pada data kasus sembuh. Hingga memasuki bulan Februari ini, kasus sembuh dari COVID-19 bertambah 203 orang. Selain itu, kasus meninggal dunia bertambah 5 orang. Total akumulatif kasus meninggal dunia di Indonesia 160 ribu lebih orang.

Presiden Jokowi mengatakan masyarakat perlu bersyukur karena Indonesia berhasil mengendalikan COVID-19 tanpa menggunakan strategi lockdown.

Teringat jelas, masa awal pandemi merupakan masa sulit bagi sebagian masyarakat. Di satu sisi, masyarakat perlu keluar rumah untuk bekerja. Namun, di sisi lain virus COVID-19 masih sangat mencekam.

Keadaan saat ini sudah jauh membaik. Berbagai sektor sudah sangat aktif. Bahkan kegiatan masyarakat di tempat terbuka sudah berlangsung hampir setiap minggu. Ini merupakan hal yang sangat dinantikan masyarakat.

Masa Pandemi COVID-19 di Indonesia

Ditarik sedikit ke belakang, Indonesia mendapati kasus COVID-19 pertama pada tahun 2020. Pengumuman kasus pertama ini disampaikan oleh Presiden Jokowi bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Kasus pertama saat itu dialami ibu dan anak. Keduanya kemudian dirawat secara intensif di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. Setelah penemuan kasus pertama ini, penelusuran terus dilakukan sehingga kasus positif di Indonesia terus meningkat.

Kasus kematian COVID-19 pertama kali di Indonesia terjadi satu pekan kemudian. Pasien meninggal ini merupakan WNA (Warga Negara Asing) atau imported case Corona virus.

Pandemi COVID-19 juga menimbulkan masalah lain di saat yang bersamaan, seperti permasalahan ekonomi masyarakat. Banyak usaha masyarakat yang kemudian bangkrut karena sepi pelanggan. Selain itu, masalah kelangkaan masker juga terjadi. Tingginya permintaan tidak sesuai dengan ketersediaan barang.

Istilah Work From Home (WFH) juga muncul saat itu. Banyak pegawai kantor yang melakukan pekerjaannya dari rumah. Pertemuan dan rapat dilakukan secara daring. Tidak hanya pegawai, siswa/i sekolah pun menghadiri sekolah dari rumah masing-masing atau school from home.

Harapannya, COVID-19 di Indonesia maupun di seluruh dunia dapat semakin terkendali.

 

Editor: Addinda Zen

 

Administrator Esensi

Recent Posts

Cloud Skills Boost Platform Pelatihan Online Google

Perusahaan raksasa Google menyediakan platform pelatihan online bernama Cloud Skills Boost. Dikhususkan bagi masyarakat yang ingin…

16 hours ago

Airlangga: 38 Negara Anggota OECD Restui Indonesia Jadi Anggota

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 38 negara anggota Organization for Economic Cooperation…

16 hours ago

Kemenag Pastikan Layanan Haji akan Ramah Lansia

TIM PEMANTAU Penyelenggara Ibadah Haji 1445 H/2024 M Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Agama (Kemenag) memastikan…

17 hours ago

14 Daerah Berstatus Waspada Versi BMKG

Sebanyak 14 daerah di Indonesia berstatus waspada cuaca ekstrem versi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).…

20 hours ago

Selain Epy Kusnandar ‘Preman Pensiun’, Polisi juga Tangkap Yogi Gamblez

JAJARAN Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Barat menangkap aktor Epy Kusnandar atau yang dikenal…

22 hours ago

Siapa yang Diusung PDIP di Pilkada Jawa Tengah 2024? Ini Kata Ganjar Pranowo

SEJUMLAH nama diprediksi bakal maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024. Mereka antara lain Kapolda…

23 hours ago