Veracity: Perempuan Paling Banyak Alami Asma

Hasil survei Lembaga Riset Veracity menyimpulkan bahwa Perempuan di Indonesia paling banyak terkena sakit asma. Sedikitnya ada 5 temuan Veracity terhadap kondisi ini.

Pertama, penyakit asma diderita oleh 12 juta lebih penduduk Indonesia, atau sekitar 4,5%.

Kedua, sekitar 49,2% pasien asma adalah laki-laki. Sementara pasien Perempuan mencapai 50,8%.

Ketiga, sebagian besar pasien berusia 40-60 tahun, atau sekitar 47,6%.

Keempat, penyakit asma berpengaruh pada disabilitas dan kematian dini pada anak, khususnya usia 10-14 tahun.

Kelima, tingkat kontrol pasien asma, terdiri dari 3 klasifikasi. Asma terkontrol sebagian (61,9%), asma terkontrol penuh 3,2%, dan asma tidak terkontrol 17,5%.

Hari Riset Veracity ini diolah dari data Kementerian Kesehatan tahun 2023. Data ini diterbitkan bertepatan dengan peringatan Hari Asma Sedunia, yang jatuh pada Selasa 7 Mei 2024.

Mengenal Asma dan Upaya Pencegahannya

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menjelaskan biasanya gejala asma berupa sesak nafas atau nafas berbunyi. Lalu diikuti batuk di malam hari yang hilang timbul secara periodik.

Gejalanya bisa memberat bila dipicu oleh alergen yang menyebabkan dada penderita terasa berat. Seperti ditindih pada waktu-waktu tertentu.

Sejumlah pencetus terjadinya asma pada seseorang seperti alergi terhadap serbuk sari jamur dan bulu hewan peliharaan. Juga paparan dari iritan dan polusi udara, infeksi pernafasan karena pilek atau flu.

Kemudian terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu dan refluks gastroesofageal (gerd) akibat asam lambung naik.

Sementara itu, alat untuk mendiagnosis penyakit asma belum ada di semua fasilitas kesehatan. Karena itu, pasien asma disarankan rutin mengecek kondisinya secara berkala dan mengkonsumsi obat asma. Baik yang pengontrol atau pelega, termasuk memastikan membawa inhaler kemanapun ia pergi. Tentu saja penggunaan inhaler harus menyesuaikan dengan kondisi dan anjuran dokter.

 

Editor: Raja H. Napitupulu