Home » Waspada Gangguan Kepribadian Ambang, Tanda dan Penyebab

Waspada Gangguan Kepribadian Ambang, Tanda dan Penyebab

by Junita Ariani
2 minutes read
Ilustrasi. Gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder, Minggu (19/11/2023), adalah salah satu jenis gangguan mental.

ESENSI.TV - JAKARTA

Emosi labil atau suasana hati yang berubah-ubah sering terjadi pada anak-anak memasuki masa remaja. Remaja yang erat dengan pubertas lazim mengalami perubahan suasana hati seperti ini.

Namun jika kondisi ini bertahan sampai dewasa, kamu perlu waspada. Karena bisa saja mengalami gangguan kepribadian ambang atau BDP.

Gangguan kepribadian ambang atau borderline personality disorder sebagaimana dilansir dari situs kesehatan, Minggu (19/11/2023), adalah salah satu jenis gangguan mental.

Gangguan kepribadian ambang ditandai dengan ketidakstabilan akan gambaran diri, hubungan interpersonal, dan emosi inidividu.

Tanda atau Gejala Kepribadian Ambang

Tanda khas dari kelainan ini adalah cara pandang, pola berpikir, dan perasaan yang cenderung berbeda dengan orang lain.

Biasanya, pengidap BDP mengalami masalah dalam menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk menjalin hubungan dengan keluarga ataupun orang lain.

Benarkan emosi yang tidak stabil alias emosi labil adalah tanda utama dari gangguan kepribadian ambang? Ya, ternyata benar, dan kondisi ini terjadi dalam kurun waktu beberapa jam. Pengidap merasa hampa, kosong, dan sulit mengontrol emosi atau amarahnya.

Selain itu, mereka yang memiliki kelainan kepribadian ini mengalami gangguan pola pikir dan persepsi. Mereka akan merasa seakan dirinya tidak pernah baik. Tidak jarang muncul perasaan takut diabaikan, sehingga pengidap melakukan tindakan yang terbilang nekat.

Pada beberapa kasus, seseorang dengan BPD juga sering menunjukkan perilaku impulsif. Perilaku ini cenderung membahayakan diri sendiri, melakukan tindakan yang tidak bertanggung jawab, dan cenderung ceroboh.

Baca Juga  Desember, Kemenag akan Gelar Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika

Seperti melukai diri sendiri, mencoba melakukan upaya bunuh diri, melakukan tindakan hubungan intim sebelum menikah, kelainan makan atau penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.

Namun, tidak semua pengidap BDP mengalami gejala yang sama. Masing-masing akan mengalami gejala yang berbeda dan tidak semuanya mengalami emosi labil.

Begitu pula dengan tingkat keparahan, frekuensi terjadinya gejala, dan durasi gejalanya juga beragam.

Penyebab Kepribadian Ambang

Sebenarnya, apa penyebab seseorang mengalami gangguan kepribadian ini? Ada banyak, termasuk faktor lingkungan, seperti pengalaman tidak menyenangkan atau perlakuan yang tidak menyenangkan.

Selain itu, masalah kepribadian ini juga bisa terjadi karena faktor genetik, terjadinya kelainan pada otak, terutama pada area yang mengatur emosi dan impuls.

Ada anggapan juga bahwa BPD yang terjadi pada seseorang berasal dari ciri kepribadian tertentu. Pengidap BPD harus mendapatkan penanganan.

Jika tidak, banyak sekali komplikasi yang mungkin terjadi. Seperti depresi, penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, gangguan makan, gangguan kepribadian bipolar, gangguan kecemasan berlebihan, ADHD, dan PTSD.

Sementara itu, pada lingkungan sosial, pengidap terancam kehilangan pekerjaan, retaknya hubungan dengan rekan atau pasangan, hingga risiko kematian yang tinggi akibat bunuh diri.

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life