Internasional

2 Juta Rumah Hancur Akibat Perang, Kini Ukraina Bangun Kembali Kota

Rekonstruksi dan pemulihan di Ukraina yang dilanda perang diperkirakan menelan biaya US$486 miliar pada dekade berikutnya, naik dari perkiraan US$411 miliar pada tahun lalu.

Penilaian Kerusakan dan Kebutuhan Cepat (RDNA3) yang diperbarui, yang dikeluarkan oleh Pemerintah Ukraina, bersama dengan Kelompok Bank Dunia, Komisi Eropa, dan PBB, mencakup kerusakan yang terjadi sejak dimulainya invasi besar-besaran Rusia pada tanggal 24 Februari 2022 hingga akhir tahun 2022. Desember yang lalu.

Kebutuhan tertinggi adalah perumahan, atau 17 persen dari keseluruhan perkiraan biaya, diikuti oleh transportasi, perdagangan dan industri, pertanian dan energi.

Perlindungan sosial dan dukungan penghidupan serta pengelolaan bahaya ledakan masing-masing dipatok di bawah 10 persen.

Di semua sektor, biaya pembersihan dan pengelolaan puing-puing, serta pembongkaran jika diperlukan, mencapai hampir $11 miliar.

“Meskipun perang skala penuh sedang berlangsung, Pemerintah Ukraina, dengan dukungan mitra internasional, terus melaksanakan program pemulihan yang cepat”.

“Pelaksanaan Penilaian Cepat Kerusakan dan Kebutuhan yang ketiga memungkinkan kita melakukan pendekatan terhadap proses ini secara lebih sistematis,” kata Perdana Menteri Denys Shmyhal dalam siaran pers bersama, dalam keterangan resmi PBB, Jumat (16/2/2024).

Kerusakan langsung di Ukraina kini mencapai hampir $152 miliar dan terkonsentrasi di wilayah Donetsk, Kharkiv, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson dan Kyiv, wilayah yang sama yang mengalami kerusakan paling parah seperti yang dilaporkan dalam penilaian sebelumnya.

10% Rumah Hancur

RDNA3 menemukan bahwa 10 persen persediaan perumahan di seluruh negeri, sekitar dua juta rumah telah rusak atau hancur, sehingga memperpanjang pengungsian warga Ukraina dari komunitas mereka.

Selain itu, penghancuran Bendungan Kakhovka dan pembangkit listrik tenaga air pada bulan Juni lalu telah menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan dan pertanian, serta memperburuk penderitaan masyarakat yang sudah kesulitan mendapatkan akses terhadap perumahan, air, makanan, dan layanan kesehatan.

Pihak berwenang Ukraina memperkirakan bahwa sekitar $15 miliar akan dibutuhkan pada tahun ini untuk prioritas rekonstruksi dan pemulihan di tingkat nasional dan masyarakat.

Perdana Menteri Shmyhal mencatat bahwa kebutuhan rekonstruksi terus meningkat selama setahun terakhir dan dia mengatakan Rusia harus membayarnya.

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja Ha Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Manfaat Ikan Salmon: Kekayaan Gizi yang Menyehatkan Tubuh

Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…

2 hours ago

Cuaca Buruk Ganggu Pencarian Helikopter Presiden Iran

Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…

3 hours ago

WORLD WATER FORUM 2024 BALI: SEBUAH CATATAN PENTING

Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…

3 hours ago

Tips Mengisi Baterai Mobil Listrik dengan Cepat dan Efisien

Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…

4 hours ago

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

15 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

15 hours ago