Polemik pembayaran Uang Kuliah Tunggal atau UKT dengan skema cicilan lewat fintech Danacita menuai banyak kritikan. Kali ini, kritikan datang dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian.
Ia mengungkap rasa prihatinnya terhadap masih banyaknya mahasiswa yang memiliki potensi tidak mampu membayar UKT.
“Kita merasa prihatin bahwa banyak mahasiswa yang memiliki potensi tetapi tidak bisa mampu memenuhi kewajibannya dalam membayar uang kuliah,” ujar Hetifah di Jakarta, Selasa (6/2/2024).
Ia menyebut berbagai solusi yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu mahasiswa tidak lagi kesulitan menempuh jalur pendidikan tinggi.
Pertama, dengan lebih bijak memanfaatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
“Kita harus membuat satu kebijakan yang lebih bijak lagi seperti KIP kuliah tentu saja mungkin proporsinya harus ditambah lebih tepat sasaran. Lebih tepat guna dan juga nilainya disesuaikan dengan nilai UKT,” jelasnya.
Kedua, dengan mengalokasikan sejumlah anggaran untuk dikelola menjadi pinjaman tanpa bunga. Seperti misalnya kredit mahasiswa. Sehingga, mahasiswa yang kesulitan membayar UKT dapat memanfaatkan kredit tersebut.
“Dulu waktu saya di ITB kira-kira seperti itu. Jadi kita tidak merasa khawatir bisa putus di tengah jalan hanya karena masalah biaya atau ekonomi,” ungkap Politisi Fraksi Partai Golkar itu.
Ke depan, Hetifah mengatakan Komisi X akan segera membahas permasalahan tersebut dengan Kemendikbudristek dan berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu