Home » Aktivitas Menurun, PVMBG Turunkan Status Gunung Lewotobi ke Siaga

Aktivitas Menurun, PVMBG Turunkan Status Gunung Lewotobi ke Siaga

by Junita Ariani
2 minutes read
PVMBG menurunkan status Gunung Lewotobi dari Awas menjadi Siaga.

ESENSI.TV - BANDUNG

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki.

Status Gunung api yang berada di Nusa Tenggara Timur itu kini menjadi “Siaga” dari sebelumya status “Awas” atau Level III.

“Itu, terhitung mulai tanggal 29 Januari 2024 pukul 12:00 WITA,” kata Kepala PVMBG Hendra Gunawan di Bandung, Senin, (29/1/2024).

Ia mengatakan, penurunan status dilakukan PVMBG melihat perkembangan aktivitas vulkanik Gunungapi Lewotobi Laki-laki yang terus mengalami penurunan.

Pengamatan secara visual dan kegempaan dilakukan pada periode 23-29 Januari 2024, menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki cenderung menurun.

Indikasi menurunnya aktivitas vulkanik juga tercermin dari adanya penurunan intensitas gempa vulkanik dalam dari periode sebelumnya.

“Yang mengindikasikan penurunan suplai magma serta tinggi kolom erupsi dari rata-rata 1.500 meter menjadi 500 m di atas puncak,” ujar Hendra.

Dikatakannya, meski awan panas guguran masih terjadi dengan jarak luncur rata-rata 1 km dan maksimal 2 km dari pusat erupsi namun pergerakan aliran lava cenderung melambat.

Dikarenakan berkurangnya suplai magma dan telah mencapai daerah topografi yang landai.

“Gempa-gempa pada periode ini didominasi oleh gempa permukaan yang menandakan magma sudah mencapai permukaan dan sebagian keluar dari kawah. Terekamnya gempa Hybrid menunjukkan terjadinya pertumbuhan kubah lava dengan laju rendah,” lanjut Hendra.

Baca Juga  Aktivitas Magmatik Gunung Anak Krakatau Masih Sangat Tinggi

Tidak Melakukan Aktivitas di Radius 4 Km

Selain itu kata dia, PVMBG juga mencatat adanya penurunan data kegempaan. Jumlah Gempa Erupsi dari sebelumnya 15-25 kejadian setiap hari, saat ini hanya 3-5 kejadian setiap hari.

Jarak luncur awan panas guguran juga berkurang dari sebelumnya mencapai hingga 2 km, pada saat ini jarak luncur awan panas guguran rata-rata sekitar 1 km.

Luncuran guguran awan panas dan lava mash mengarah pada sektor utara-timurlaut dan timur laut.

“Gempa Tremor tidak terekam mulai sejak 24 Januari 2024,” jelas Hendra.

Sehubungan dengan penurunan status gunung api tersebut, PVMBG merekomendasikan, masyarakat dan  pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 4 km.

Serta mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

“Masyarakat yang terdampak hujan abu memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” tutup Hendra. *
#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life