Mengenal Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar adalah bentuk evaluasi dari kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum 2013. Kurikulum ini diluncurkan secara resmi oleh Medikbudristek Nadiem Makarim pada Februari 2022. Ia mengklaim kurikulum merdeka diluncurkan demi mengejar ketertinggalan pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Ia juga mengklaim kurikulum ini akan menciptakan kegiatan belajar menjadi lebih fleksibel.
“Jadi kita mengikuti filsafat kemerdekaan, merdeka belajar. Dan kita memberi sekolah tiga opsi sesuai dengan kesiapannya masing-masing,” kata Nadiem dalam konferensi virtual, Jumat (11/2/2022).
Budaya berpikir generasi di setiap negara berkaitan dengan sistem pendidikan yang mendasarinya. Beberapa negara, dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik karena meluluskan generasi dengan budaya berpikir yang unggul.
Sejatinya, setiap sistem pendidikan memiliki kekuatan dan tantangan tersendiri, yang mencerminkan konteks budaya, sosial, dan ekonomi masing-masing negara atau masyarakat.
Pendidikan sendiri memiliki makna yang sangat besar baik bagi individu maupun masyarakat pada umumnya. Terlepas dari lokasi geografis atau latar belakang budaya yang berbeda, sangat penting untuk menjaga dan memelihara sistem pendidikan untuk memastikan pelestarian dan peningkatan pengetahuan, sebagaimana dikutip dari India Today.
Negara Nordik Dikenal dengan Sistem Pendidikan Terbaik
Selama ini, negara-negara Nordik seperti Finlandia, Denmark, Swedia hingga Norwegia dikenal memiliki sistem pendidikan yang baik di dunia.
Hal ini karena di negara tersebut, pendidikan berfokus pada siswa serta pembelajaran individual. Hasilnya, setiap individu memiliki kemampuan berpikir yang unggul dengan karakteristik masing-masing.
Dalam peringkat yang dibuat oleh New Jersey Minority Educational Development (NJ MED) tahun 2023, Denmark berhasil menempati urutan pertama sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Menyusul di peringkat dua ada Korea Selatan dan ketiga ada negara Belanda.
Untuk melihat perbedaan sistem pendidikan di berbagai negara, berikut ini ulasannya:
1. Sistem Pendidikan Finlandia
Finlandia tak hanya dikenal sebagai negara paling bahagia di dunia, tetapi juga salah satu negara dengan pendidikan terbaik.
Sistem pendidikan Finlandia dikenal dengan fokus pada kesejahteraan siswa, kesempatan yang sama, dan pembelajaran individual. Ada sedikit penekanan pada pengujian standar, dan guru memiliki otonomi yang signifikan di dalam kelas.
2. Sistem Pendidikan Denmark, Swedia, Norwegia
Negara-negara Nordik lain seperti Denmark, Swedia, Norwegia juga dikenal sangat baik dalam sistem pendidikan. Hal ini karena negara-negara ini memprioritaskan akses yang sama ke pendidikan, kesejahteraan siswa, dan pembelajaran praktis. Mereka menekankan kreativitas, pemikiran kritis, dan kolaborasi.
3. Sistem Pendidikan Belanda
Di Belanda, murid harus bersekolah dari usia 5 hingga 16 tahun. Namun, ada banyak yang memulainya dari usia 4 tahun. Mereka akan terus sekolah sampai memiliki kualifikasi dasar atau menginjak usia 18 tahun.
Pendidikan menengah pertama di Belanda sangat beragam. Dua dari enam aliran mengarah ke pendidikan tinggi. Kemudian empat dari enam aliran mengarah ke pendidikan kejuruan atas.
4. Sistem Pendidikan Jerman
Jerman menawarkan sistem pendidikan ganda yang menggabungkan pembelajaran di kelas dengan pelatihan kejuruan praktis. Siswa dapat memilih jalur akademik atau kejuruan, yang mengarah ke berbagai peluang karier.
5. Sistem Pendidikan Jepang
Sistem pendidikan di Jepang sangat dihargai dan menekankan disiplin dan kerja keras. Kurikulum di Jepang juga ketat, dan siswa sering menghadiri les tambahan atau sekolah yang menyediakan. Di Jepang, menghormati guru dan otoritas tertanam kuat dalam budaya.
6. Sistem Pendidikan India
Sistem pendidikan India beragam dan mencakup metode tradisional dan pendekatan modern. Ini sangat mementingkan pembelajaran hafalan, ujian kompetitif, dan mata pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering and Math).
7. Sistem Pendidikan Inggris
Dikenal dengan perguruan tinggi favorit di dunia, Inggris memiliki sistem pendidikan yang mengikuti pendekatan terstruktur untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.
Sistemnya menekankan mata pelajaran akademik dan sering kali mencakup ujian standar seperti GCSE dan A-level. Dikenal dengan institusi bergengsi seperti Oxford dan Cambridge.
8. Sistem Pendidikan Amerika Serikat
Amerika adalah rumah bagi perguruan tinggi terbaik di dunia. Hal ini berkaitan dengan sistem pendidikan AS yang bervariasi di seluruh negara bagian, tetapi umumnya mencakup pendidikan sekolah dasar, menengah, dan atas.
Sistem pendidikannya menekankan kurikulum yang luas, kegiatan ekstrakurikuler, dan pengujian standar. Pilihan pendidikan tinggi meliputi community college, universitas, dan sekolah kejuruan.
Agar Maju, Hal Ini Perlu Dibenahi dalam Pendidikan di Indonesia
1. Memberikan kebebasan terhadap siswa untuk memilih pelajaran terntentu
Indonesia terkenal dengan sistem pendidikan yang mengharuskan siswanya menguasai semua mata pelajaran. Padahal mata pelajaran yang diajarkan sangat banyak sekali. Tentu untuk menguasai semuanya, siswa cenderung merasa kesulitan.
Terkadang karena saking banyaknya materi yang harus dipelajari, siswa menjadi bingung untuk fokus ke mana. Sebaiknya pelajar diberi kebebasan memilih pelajaran apa yang akan mereka pelajari nantinya. Sehingga para pelajar akan terhindar dari rasa malas untuk belajar dan memudahkan mereka untuk fokus ke bidang yang disenangi.
2. Menjadikan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan
Di Indonesia, sekolah terkadang menjadi momok yang menakutkan bagi sebagian pelajar. Biasanya terdapat 2 faktor, kalau bukan karena guru yang galak berarti karena tugas sekolah yang terbilang berat bagi mereka. Padahal makna pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara sendiri, yakni sarana kegiatan belajar dan mengajar yang bersifat menyenangkan.
Sebaiknya stigma mengenai sekolah itu membosankan dan gak asyik harus dihilangkan. Selain itu perlu diciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa dapat betah dalam mengikuti KBM yang berlangsung.
3. Memberdayakan guru honorer dengan gaji yang sesuai
Siapa pun tahu bahwa menjadi seorang guru adalah pekerjaan yang sangat mulia. Dulu seorang guru selalu dihormati dan disegani karena ilmunya. Namun dewasa ini banyak sekali kasus-kasus yang menimpa seorang guru. Dari dipenjarakan oleh muridnya sendiri sampai mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari siswanya.
Terutama para guru honorer yang seringkali mendapatkan bayaran yang tidak sesuai dengan bakti mereka terhadap negeri. Perlu digarisbawahi bahwa bangsa yang sukses adalah bangsa yang selalu menjunjung tinggi ilmu dan siapa pun yang mengajarkannya.
4. Tidak menjadikan nilai sebagai patokan kecerdasan siswa
Indonesia masih menerapkan sistem nilai sebagai tolak ukur kecerdasan siswa. Sehingga seringkali siswa yang mendapatkan nilai akademis bagus selalu dipuji sebagai sosok yang cerdas. Sedangkan sebaliknya, mereka yang mendapatkan nilai kurang memuaskan selalu dicap bodoh. Padahal kecerdasan siswa sendiri tidak melulu berpatok pada nilai.
Terdapat 2 lagi kecerdasan yang sebenarnya lebih penting dari IQ, yakni kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). Siswa yang dianggap bodoh di nilai akademik belum tentu bodoh dalam hal emosional dan spiritual. So, sebaiknya penilaian sekolah juga perlu mempertimbangkan EQ dan SQ.
5. Mengurangi penggunaan kertas dengan pembelajaran berbasis digital
Saat ini banyak sekali terdapat hutan gundul akibat tidak dilaksanakannya tebang pilih dan reboisasi. Karena kebutuhan pohon sebagai bahan baku kertas cenderung meningkat membuat kelestarian pohon semakin berkurang. Meski sistem ujian sudah berbasis komputer, sistem pendidikan di Indonesia masih mengandalkan textbook.
Editor : Farahdama A.P/Addinda Zen