Home » Kasus Perundungan Kian Marak, Komisi X: Apakah Ini Hasil Pendidikan Karakter?

Kasus Perundungan Kian Marak, Komisi X: Apakah Ini Hasil Pendidikan Karakter?

by Junita Ariani
2 minutes read
Kasus perundungan kian marak terjadi.

ESENSI.TV - JAKARTA

Kasus perundungan di kalangan pelajar semakin marak terdengar, dan pelakunya merata dari beragam strata sosial. Karena itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih mempertanyakan pencapaian program pemerintah di bidang Pendidikan.

Khususnya Nawacita berbasis Pendidikan karakter yang tertuang di Perpres dan Kepmendikbud RI terkait visi Pendidikan karakter.

“Di mana keseriusan pejabat terkait?” tegasnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (5/8/2023).

Ia geram dengan kian maraknya kasus perundungan yang semakin sering terdengar di media, dan merata terjadi di berbagai daerah. Bahkan di antara korban yang masih pelajar sampai harus meregang nyawa.

Hasil Survei PISA 2019 oleh OECD, sudah menempatkan Indonesia peringkat juara dalam kasus perundungan.  Menurut survei tersebut diketahui 41 persen anak di Indonesia mengalami perundungan lebih dari 1 kali dalam sebulan.

“Saya mendesak pemerintah khususnya Kemendikbud RI untuk menyatakan darurat bullying (perundungan). Sehingga semua pihak terkait dan masyarakat sama-sama aware dan sadar bahwa kondisi ini jangan disepelekan,” ujarnya.

Karena itu, Fikri mendesak pemerintah untuk mengevaluasi pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017. Tentang Penguatan Pendidikan Karakter yang menjadi salah satu pondasi program Nawacita Presiden RI.

Di samping itu, Kemendikbudristek RI juga telah meluncurkan program yang megah dan menghabiskan anggaran negara tidak sedikit. Bernama ‘Profil Pelajar Pancasila’.

Baca Juga  Komisi X Setujui Naturalisasi Pemain Sepak Bola Jay Idzes dan Nathan Tjoe-A-On

Program ini tertuang dalam Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2020 tentang rencana strategis kementerian Pendidikan dan Kebudayan tahun 2020-2024.

“Setelah enam tahun terbitnya Perpres 87/ 2017 dan tiga tahun Permendikbud 22/2020, maka kami jadi bertanya. Apakah ini yang dinamakan hasil pendidikan karakter dan pelajar Pancasila? Apa jadinya masa depan bangsa bila kualitas pelajar saat ini lebih sering mempertontonkan urat ketimbang otak dan prestasi?” jelasnya.

Pelajar Kian Hobi Terlibat Perundungan

Fakta media menyebutkan kian hobinya pelajar di berbagai daerah terlibat perundungan, hingga mencoreng citra pendidikan di tanah air.

Dinas Pendidikan Sragen Jawa Tengah misalnya mengungkap, ada 25 anak korban perundungan di Sragen menjadi mogok sekolah selama 1 bulan terakhir. Di Samarinda pelajar SMA nekat menikam temannya sendiri karena tidak tahan dibully.

Ada juga pelajar SMPN 2 Pringsutat Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang sampai nekat membakar sekolahnya karena dendam sering dibully oleh teman.

Bahkan oleh gurunya sendiri, ada juga kasus anak pejabat DPRD di Kota Ambon yang menganiaya pelajar hingga tewas.

Selain itu, juga masih marak pelajar terlibat kekerasan dan tindak pidana baik di dalam maupun luar sekolah. Seperti tawuran, menjadi begal motor (pelaku klitih), narkoba, seks bebas, hingga prostitusi. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life