Nasional

Badan Pangan Nasional Terbitkan Peraturan Pola Pangan Harapan

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terbitkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 11 Tahun 2023 tentang Pola Pangan Harapan (PPH). Peraturan ini menjadi salah satu instrumen penilaian kualitas konsumsi pangan masyarakat.

Direktur Penganekaragaman Pangan NFA, Rinna Syawal menjelaskan, Perbadan 11/2023 merupakan turunan dari UU 18/2012 tentang Pangan serta PP 17/2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi. Lebih lanjut, peraturan ini mencakup metodologi penghitungan skor PPH. Nantinya, menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam memantau kualitas konsumsi pangan masyarakat.

“Jadi PPH itu sebenarnya suatu metode yang digunakan untuk menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan di wilayah tertentu baik secara nasional maupun provinsi dan kabupaten kota,” ungkapnya.

Pola Pangan Harapan

Pola Pangan Harapan (PPH) merupakan susunan pangan yang beragam. Susunan ini didasarkan atas proporsi keseimbangan energi menurut kelompok pangan. Susunan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Baik dalam jumlah, maupun mutu. Aspek daya terima, ketersediaan pangan, ekonomi, budaya, dan agama turut dipertimbangkan.

Kualitas konsumsi pangan penduduk dapat tercermin dari besaran skor PPH. Skor maksimal PPH adalah 100. Semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam dan seimbang konsumsi pangan penduduk.

PPH mengelompokkan pangan menjadi 9 kelompok.

Kelompok tersebut yaitu padi-padian, umbi-umbian, pangan hewani, buah/biji berminyak, minyak dan lemak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah, serta aneka bumbu dan bahan minuman. Sasaran Skor PPH ideal yaitu 100% sesuai dengan bobotnya masing-masing.

Di tahun 2022 Skor PPH Nasional mencapai 92,9 di atas target 92,8. Sementara target skor PPH nasional tahun 2024 sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yaitu 95,2. Proyeksi target skor PPH nasional 2024 yaitu pada padi-padian, sebesar 53,7.

Melalui capaian PPH yang ideal, Presiden Jokowi berharap persoalan gizi buruk dan stunting dapat segera diatasi.

Oleh sebab itu Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi terus membangun sinergi dan kolaborasi bersama berbagi pihak baik pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, hingga peran media massa, salah satunya ialah melalui sosialisasi pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA).

 

 

Editor: Dimas Adi Putra

 

Addinda Zen

Recent Posts

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

2 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

3 hours ago

Pesawat Jatuh di BSD City Tangerang, Tiga Meninggal

PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…

4 hours ago

CEO SpaceX Lakukan Uji Coba Starlink di Denpasar

CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…

5 hours ago

Gas Giant Tata Surya Kita, Inilah Fakta Menarik Jupiter

Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…

5 hours ago

Merkurius, Seperti Apa Planet Terdekat Matahari?

Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…

7 hours ago