Selebritas Raffi Ahmad mengatakan siap diperiksa oleh KPK atapun PPAT, jika memang diperlukan, terkait dugaan kaus pencucian uang Rafael Alun Trisambodo.
“Kalau gue sih santai aja, mau KPK, mau PPATK ngecek perusahaan gua, silahkan aja,” jelasnya, saat menjadi host di sebuah acara talkshow pekan ini.
Dia meyakini selama ini perusahaannya dibangun dari uang yang dihasilkannya dari honor di industri hiburan.
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, dia juga mengaku telah mendapatkan keuntungan dari beberapa kegiatan bisnis.
“Dari honor syuting dan mengelola uang dengan baik. Juga ada beberapa bisnis,” jelas Raffi menjawab selebritas Irvan Hakim yang menjadi host di acara talkshow FYP (For You Pagi).
Sebelumya, nama Raffi Ahmad terseret dalam masalah Rafael Alun Trisambodo dari menantu Rafael Alun, yaitu Jeremy Imanuel Santoso.
Jeremy Imanuel Santoso menjabat sebagai manajer RANS PIK Basketball.
Komisi Pemberantasan Korupsi melihat ada dugaan dana gratifikasi RAT dialirkan dalam proses pencucian uang melalui Jeremy Imanuel.
Selain membantah terlibat dalam dugaan pencucian uang Rafael melalui Jeremu, Raffi Ahmad juga mengatakan Jeremy sudah tidak aktif lagi di RANS.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Rafael mantan pegawai negeri sipil pada Direktoran Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan.
Sehubungan dengan dugaan kasus penerimaan gratifikasi yang dilakukannya, untuk kepentingan penyidikan tersangka RAT sudah ditahan selama 20 hari.
Hari pertama penahanan terhitung sejak tanggal 3 April 2023 sampai dengan 22 April 2003 yang penahanan dilakukan di rumah tahanan negara KPK Gedung Merah Putih.
Adapun konsumsi perkara adalah RAT resmi diangkat sebagai penyidik pegawai negeri sipil (PNS) dari tahun 2005.
Dia memiliki sejumlah kewenangan, di antaranya melakukan penelitian dan pemeriksaan atas temuan perpajakan dari wajib pajak yang tidak sesuai dengan ketentuan.
Di tahun 2011, RAT diangkat menjadi Kepala Bidang Pemeriksaan Penyidikan dan Penagihan Pajak, Kantor Wilayah Jawa Timur I.
Dengan jabatannya tersebut, diduga RAT menerima gratifikasi dari beberapa wajib pajak atas pengkondisian berbagai temuan pemeriksaan di bidang perpajakan.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
#beritaviral
#beritaterkini
PESAWAT kelima C-130J-30 Super Hercules pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan) telah tiba dan mendarat dengan sempurna…
PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2024 sudah menyiapkan nama-nama yang bakal bertarung di Pilkada serentak…
KEJAKSAAN Agung (Kejagung) terus melakukan pelacakan aset milik tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas…
SEJUMLAH permukiman warga terendam banjir yang diakibatkan luapan Sungai Saka dan Sungai Selabung di Kabupaten…
ANDA penggemar tanaman hias, khususnya anggrek? Silakan merapat Kebun Anggrek Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM…
Pemerintah memperpanjang kewajiban pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memiliki sertifikasi halal hingga…