Beda zaman beda orang! Ternyata slogan itu bukan asal-asalan. Itu juga yang terjadi dengan Generasi Z atau gen Z dalam menikmati secangkir kopi.
Nikmatnya secangkir kopi tidak dapat dirangkai dengan kata-kata. Kopi membawa keniktaman tersendiri bagi pecintanya. Tak afdol rasanya bila dalam sehari tak meminum kopi.
Sayang, kenikmatan kopi ini ternyata tidak menyasar bagi Gen Z. Berdasarkan demografi, kebanyakan di antara peminum kopi masih tergolong kaum milenial. Tentunya daya beli datang dari kaum milenial juga.
Hal itu bisa dilihat dari banyaknya penghuni kafe-kafe yang meminum kopi didominasi oleh kaum milenial.
Lalu, seperti apa generasi selanjutnya ikut serta dalam atmosfir minum kopi yang semakin berkembang?
Generasi Z bisa dibilang meliputi umur yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Tentunya akan berbeda pengalaman, sifat dan pendapat tentang segala hal, termasuk perihal sajian kopi.
Dilansir dari teaandcoffee.net yang menjelaskan hasil studi National Coffee Association (NCA) lembaga kopi di Amerika Serikat.
Lembaga itu memantau perilaku konsumsi kopi para generasi Z. Temuan studi di tahun 2017 menjelaskan kopi bukan minuman yang banyak dikonsumsi para generasi Z.
Walau demikan beberapa di antaranya menikmati kopi juga, dengan caranya sendiri. Pada persentase yang sedikit, peminum kopi pada generasi ini lebih senang menikmati yang siap minum seperti dalam botol atau pun kaleng.
Di lain momen, mereka pun lebih menikmati minuman berkafein ini dengan pemanis agar sajiannya lebih nikmat menurutnya. Dan di lain waktu penelitian menjelaskan beberapa perempuan pada generasi Z lebih menikmati sajian minuman berbasis espresso.
Baik dingin mau pun sajian kopi panas seperti cappuccino, latte dan lainnya.
Tapi apakah ngopi pada generasi Z, masih menganggap sebagai ritual harian di tengah aktifitas? Hal ini masih meninggalkan jejak misteri, karena kaum generasi Z masih sedikit yang aktif sebagai peminum kopi.
Beragam alasan pun muncul. Ada yang mengatakan, sakit perut, tidak bisa tidur, rasanya pahit dan lain sebagainya.
Tapi, bukan tidak mungkin generasi Z manjadi tertarik dan mendedikasikan diri mereka di industri kopi. Mengingat beberapa waktu lalu pernah mengabarkan tentang anak kecil yang tertarik menyeduh kopi metode pour over.
Bagaimana pun sikap seseorang memaknai sajian kopi mereka, kopi akan selalu menjadi lifestyle bagi mereka coffee society.
Dan menemukan cara tersendiri untuk bisa menikmati kopi secara jujur. Seperti cara minum espresso di mana pun, tanpa harus ke kedai kopi. Sudah ngopi belum?
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…
Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…
Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…
Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…
RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…