Home » Berkenalan Dengan Peneliti Muda Jotti Karunawan, Doktor Sains dan Teknologi Nano Pertama ITB

Berkenalan Dengan Peneliti Muda Jotti Karunawan, Doktor Sains dan Teknologi Nano Pertama ITB

by Erna Sari Ulina Girsang
2 minutes read
Jotti Karunawan, lulusan pertama Doktor Sains dan Teknologi Nano dari Pasca Sarjana Institute Teknologi Bandung (ITB). Foto: ITB

ESENSI.TV - JAKARTA

Indonesia memiliki tambahan koleksi peneliti muda. Bukan hanya muda dan berprestasi dari sisi akademis, disiplin ilmu yang ditekuninya juga masih tergolong langka.

Itulah, makanya, Jotti Karunawan menjadi lulusan pertama Doktor Sains dan Teknologi Nano dari Pasca Sarjana Institute Teknologi Bandung (ITB).

Seperti dilansir dari laman resminya, ITB mengumumkan telah meluluskan doktor pertama Program Studi Doktor Sains dan Teknologi Nano, Sekolah Pascasarjana ITB melalu Sidang Terbuka yang digelar Jumat (14/7/2023) lalu.

Peneliti mud`a ini berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul Modifikasi Struktur dan Permukaan Material Katode Li-rich Kapasitas Tinggi untuk Aplikasi Baterai Ion Litium.

Potensi Kendaraan Listrik

Penelitian Jotti tersebut dilatarbelakangi oleh potensi kendaraan listrik yang terus berkembang pada beberapa tahun belakangan ini khususnya di Indonesia.

“Saat ini, baterai ion litium merupakan pilihan utama perangkat penyimpan energi pada kendaraan listrik karena memiliki densitas energi dan daya yang paling dekat dengan combustion engine,” tambahnya.

Dia mengatakan densitas energi pada baterai Li-ion sangat tergantung pada material katode.

Oleh karena itu, berbagai penelitian berfokus untuk mengembangkan material katode dengan spesifik kapasitas tinggi, tegangan kerja tinggi, serta masa hidup yang panjang.

Jotti menjelaskan bahwa material katode Li-rich memiliki kapasitas yang paling tinggi dibandingkan dengan material katode lain yang telah dikembangkan.

Selain itu, material ini juga memiliki kestabilan termal yang baik, densitas energi yang tinggi, serta rentang tegangan kerja yang lebar.

Oleh karena itu, Jotti berpendapat bahwa material katode Li-rich berpotensi dikembangkan menjadi next generation battery.

Belum Dapat Dikomersilkan

Namun, menurut hasil risetnya, material tersebut belum dapat dikomersialisasikan.

Hal ini memiliki beberapa permasalahan,seperti cacat struktur saat sintesis dan degradasi permukaan pada materialnya.

Berangkat dari permasalahan tersebut, di bawah bimbingan Prof Dr Ferry Iskandar dan Afriyanti Sumboja, PhD, Jotti melakukan penelitian.

Baca Juga  Ijeck Bersama BP2MI Sambut Kepulangan PMI di Bandara Kualanamu

Tujuannya mengembangkan material katode Li-rich dengan memodifikasi struktur dan permukaan materialnya.

Berdasarkan hasil penelitiannya, Jotti menyimpulkan bahwa radiasi gelombang mikro pada metoda sintesis solid-state meningkatkan keseragaman struktur material katode Li-rich.

Selain itu, terbentuknya multi struktur layered-layered-spinel menyebabkan kestabilan siklus meningkat. Degradasi permukaan juga dapat dihambat dengan pelapisan SiO2+CN pada skala nanometer.

“Hasil penelitian ini memiliki potensi yang sangat besar untuk diterapkan di Indonesia dalam rangka mendukung hilirisasi pemanfaatan hasil tambang di Indonesia untuk pengembangan industri baterai,” ungkap Prof Ferry Iskandar.

Perjuangan Jotti dalam studi S3-nya selama kurang lebih tiga tahun membuahkan hasil yang baik.

Jotti Karunawan berhasil meraih gelar doktor dengan yudisium cumlaude.

10 Publikasi Terindeks

Selama studi, dia juga sudah menerbitkan 10 publikasi terindeks.

Dari 10 publikasi tersebut, terdapat 8 publikasi yang masuk ke dalam kategori jurnal internasional Q1 dan Q2.

Pencapaian ini menunjukkan dedikasi Jotti yang kuat dalam dunia penelitian.

“Kalau ditanya cita-cita dan rencana ke depannya, saya sendiri masih ingin melanjutkan penelitian untuk mengembangkan material katoda baterai ini,” jawab Jotti di sesi pertanyaan dari dosen penguji.

Selaku promotor, Prof Dr Ferry Iskandar menyampaikan selamat kepada Jotti atas gelar barunya, yaitu Dr Jotti Karunawan.

Dengan gelar tersebut, Jotti sudah mempunyai izin sebagai peneliti yang memiliki kemampuan untuk melakukan riset secara independen.

“Di Indonesia, terdapat banyak permasalahan kompleks yang memerlukan solusi yang efektif”.

“Oleh karena itu, harapan besar bangsa ini tertuju kepada Anda saat ini”.

“Sebagai seorang doktor, tugas Anda adalah berkontribusi dalam penyelesaian permasalahan tersebut,” pesan Prof. Ferry.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life