Home » Colosseum: Megahnya Arena Sejarah Kekaisaran Romawi

Colosseum: Megahnya Arena Sejarah Kekaisaran Romawi

by Achmat
2 minutes read
Colosseum

ESENSI.TV - Jakarta

Colosseum, juga dikenal sebagai Amphitheatrum Flavium, adalah ikon abadi dari kejayaan Kekaisaran Romawi yang berdiri di tengah Roma, Italia. Struktur ini tidak hanya menjadi salah satu keajaiban arsitektur Romawi, tetapi juga menyimpan kisah-kisah berdarah dari pertunjukan gladiator yang menarik dan acara hiburan yang spektakuler.

Colosseum dibangun pada abad pertama Masehi dan selesai pada tahun 80 Masehi, selama pemerintahan Dinasti Flavia yang mencakup Vespasian, Titus, dan Domitian. Arsitek utama yang terlibat dalam pembangunan ini adalah Vespasian, yang memulai proyek ini untuk merayakan kemenangan Roma atas Yerusalem. Colosseum memiliki kapasitas sekitar 50.000 hingga 80.000 penonton dan dirancang sebagai amfiteater elips dengan empat tingkat bangku.

Struktur ini memiliki tinggi sekitar 48 meter dan panjang sekitar 188 meter, membuatnya menjadi amfiteater terbesar yang pernah dibangun. Fasadnya yang monumental terdiri dari kolom-kolom Dorik di tingkat bawah, kolom-ion di tingkat tengah, dan kolom-korintus di tingkat atas. Koloseum juga dilengkapi dengan sistem yang inovatif pada zamannya, termasuk sistem pencahayaan dan ventilasi yang canggih.

Colosseum diakui sebagai pusat hiburan utama dalam Kekaisaran Romawi. Pertunjukan gladiator, yang melibatkan pertempuran antara petarung bersenjata atau dengan binatang buas, menjadi atraksi utama. Para gladiator, yang sering kali adalah tawanan perang atau budak, dipaksa untuk bertarung sampai mati atau menerima keputusan hidup atau mati dari kerumunan yang bersemangat.

Baca Juga  Keindahan Danau Toba Permata di Daratan Sumatra

Selain pertarungan gladiator, Colosseum juga menjadi tempat untuk pertunjukan berbagai jenis binatang, termasuk singa, harimau, dan gajah. Binatang tersebut diimpor dari berbagai bagian Kekaisaran Romawi. Pertunjukan ini dilakukan di tengah arena pasir yang luas, yang dapat diubah menjadi danau buatan untuk pertunjukan kapal perang nautika yang dramatis.

Warisan dan Restorasi

Seiring berjalannya waktu dan perubahan politik, Colosseum mengalami kerusakan akibat gempa bumi, gempa, dan pengrusakan. Namun, sebagian besar strukturnya tetap berdiri dan mengagumkan. Pada abad ke-18, Paus Benediktus XIV memulai upaya restorasi pertama, yang diikuti oleh pemugaran lebih lanjut pada abad ke-19 dan ke-20.

Colosseum masih menjadi salah satu atraksi paling populer di dunia dan mengundang jutaan wisatawan setiap tahunnya. Pada tahun 1980, Colosseum bersama dengan Situs Bersejarah Roma lainnya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pemerintah Italia dan pihak berwenang terus berkomitmen untuk merawat dan melestarikan keagungan Colosseum agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

Colosseum tetap menjadi simbol monumental peradaban Romawi dan saksi bisu dari waktu ketika pertunjukan dan pertarungan yang menegangkan memenuhi arena pasir ini. Keindahannya yang abadi dan warisannya yang mendalam membuat Colosseum menjadi monumen yang menginspirasi dan menarik. Menghubungkan kita dengan masa lalu yang penuh warna dan bersejarah.

#beritaviral
#faktamenarik

Editor: Agita Maheswari

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life