Home » Dialog Jelang HPN, Bangkitkan Semangat dan Refleksi Eksistensi Pers

Dialog Jelang HPN, Bangkitkan Semangat dan Refleksi Eksistensi Pers

Tema: Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat

by Junita Ariani
3 minutes read
dialog

ESENSI.TV - MEDAN

Momentum Hari Pers Nasional atau HPN diharapkan membangkitkan semangat sekaligus refleksi eksistensi pers dari masa ke masa.

Peran media sangat vital dalam menyampaikan segala sesuatu yang terkait program pembangunan yang dijalankan pemerintah. Begitu juga dalam memberikan masukan kepada pemerintah.

“Karena itu sinergitas antara pemerintah dan pers harus berjalan,” kata Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sumatera Utara (Sumut) Arief S Trinugroho.

Arief menyampaikan itu dalam sesi dialog Ruang Publik dengan tema Pers Bebas, Demokrasi Bermartabat menyambut rangkaian kegiatan HPN, siaran langsung TVRI Sumut, Jumat (3/2/2023).

Hadir sebagai narasumber Sekdaprov Sumut Arief S Trinugroho dan Ketua PWI Pusat Atal S Depari, dengan pemandu acara Gina.

“Sebagai tuan rumah HPN 2023, Sumut harus lebih baik dari pelaksanaan peringatan tahun sebelumnya,” kata Arief.

Event nasional yang akan berlangsung 7-12 Februari 2023, akan diisi dengan berbagai acara. Diantaraya workshop Literasi Digital, seminar serta pameran.

Dengan estimasi jumlah peserta dari seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 7.000  orang. JUmlah itu kata Arief, belum  termasuk yang dari dalam (provinsi).

“Makanya pada puncaknya di 9 Februari 2023 yang akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo, kita antisipasi untuk kapasitas massa hingga 12 ribu orang di Gedung Serbaguna Sumatera Utara,” jelas Sekda.

Tuan Rumah HPN yang Baik

Terhadap persiapan kata Sekda, juga telah dan terus dilakukan sejak lama. Bahkan Pemprov memfasilitasi sekretariat panitia HPN di Gedung Lama Kantor Gubernur sejak dua bulan terakhir.

Hal tersebut agar Sumut sebagai tuan rumah, benar-benar siap dan memunculkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

“Kita juga ingin para pengunjung nanti melihat objek wisata andalan, Danau Toba,” jelasnya.

Jadi tamu yang datang, kata Arief, termasuk dari luar negeri (duta besar) akan ke sana.

“Kita harus jadi tuan rumah yang baik, karena ini kita harapkan menimbulkan multiplier effect,” tambah Sekda.

Sementara dalam kaitannya dengan refleksi eksistensi pers dari konteks perjalanan sejarah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Atal S Depari menyampaikan perkembangan kehidupan pers dari masa ke masa.

Baca Juga  Sosialisasikan HPN dengan Becak Motor, Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Alasannya

Banyak media massa yang pernah berjaya pada masanya, kini harus padam dan tak mampu bertahan. Mengingat perubahan perilaku pembaca yang sangat kontras.

Dimana sebelum masuk era digitalisasi informasi, masyarakat terkesan masih mencari berita. Kalau dahulu, kata dia, orang menunggu besok untuk membaca surat kabar.

Sekarang ini setiap saat orang bisa dapat berita.

“Pertanyaannya, apakah mungkin media cetak akan bertahan? Jangan bersedih, karena yang sekarang masih bertahan, tetapi nanti bakal berakhir,” sebutnya.

Begitu juga dari segi bisnis kata Atal. Media massa daring saat ini memanfaatkan kemudahan teknologi untuk memberikan informasi cepat kepada publik.

Sehingga mereka mendapat penghasilan dari banyaknya pembacaan yang mengklik berita.

Produk Pers

Pun begitu, tantangan banyaknya media daring saat ini perlu disikapi secara bijaksana dengan prinsip dan kode etik jurnalistik. Tidak semua informasi itu adalah berita, apalagi dari segi kebenaran dan keadilan.

Produk pers itu dikenal dengan prosesnya yang kolektif serta ada etikanya. Karena ada fungsi informasi, pendidikan dan ekonomis, termasuk kritik.

“Untuk itulah diperlukan ada kolaborasi (antara pers dan pemerintah),” katanya.

Refleksi terakhir kata Atal, adalah tantangan banyaknya informasi hoax yang marak beredar. Termasuk media tanpa proses verifikasi,.

Serta kapasitas wartawan, yang kemudian menjadi dasar pemberlakuan uji kompetensi dari dewan pers.

Tetapi semakin banyak hoax, kata Atal, maka orang akan mencari media massa yang bisa dipertanggungjawabkan dan meyakinkan kebenarannya.

Karena orang akan mencari keadilan dan kebenaran, sebagaimana seorang wartawan yang menulis di balik suara masyarakat, objektif. Yang penting jangan kebebasan itu menjadi kebablasan.

Atal juga mengapresiasi kesiapan Sumut menjadi tuan rumah HPN 2023. Ia berharap, event kali ini akan dapat melahirkan ide dan gagasan serta memotivasi pers lebih profesional.

Keduanya pun menyampaikan kesiapan dan atensinya dalam event HPK kali ini. Mereka berharap masyarakat antusias menghadiri perhelatan akbar ini, khususnya pameran pers yang juga diisi stan UMKM sebagai upaya meningkatkan promosi produk lokal. *

#beritaviral#beritaterkini

Editor: Junita Ariani

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life