Dalam upaya mendorong lebih luas potensi kerja sama antara Indonesia dan Vietnam, KBRI Hanoi dan KJRI Ho Chi Ming City. Telah melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kien Giang (14/7). Dalam kunjungan tersebut, Duta Besar RI untuk Vietnam, Denny Abdi didampingi oleh Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City, Agustaviano Sofjan, dan Guru Besar dari Universitas Andalas, Prof. Ir. Ardi, M.Sc.
Dalam pertemuan tersebut, Dubes RI Denny Abdi, telah bertemu dengan Vice Chairman People’s Committee Kieng Giang Province (Wakil Gubernur), Mr. Nguyen Thanh Nhan, dan pejabat terkait pemerintah Provinsi Kien Giang. Secara terpisah, Dubes RI dan delegasi juga bertemu dengan Rektor Universitas Kien Giang. Guna memperkuat hubungan yang terjalin dengan Universitas Andalas di Padang maupun memperluas kerja sama. Termasuk dengan universitas lainnya di Indonesia.
Peningkatan Konektivitas Indonesia-Vietnam
Pada pertemuan dengan Pemerintah Daerah Provinsi Kien Giang, beberapa hal penting yang didiskusikan secara hangat dan diidentifikasi sebagai peluang baru kerja sama. Yang saling menguntungkan yakni, antara lain, sektor pertanian, perikanan, pariwisata, dan pendidikan.
Wakil Gubernur Mr. Nhan juga menyampaikan harapannya untuk peningkatan konektivitas antara Indonesia dan Vietnam. Sehingga wisatawan Indonesia dan Vietnam dapat saling berkunjung. Salah satu destinasi utama pariwisata Provinsi Kien Giang adalah Pulau Phu Quoc. Dengan keindahan alam dan fasilitas wisata yang menarik bagi wisatawan asing.
Dalam konteks potensi ekonomi yang dimiliki Provinsi Kien Giang, terutama sektor pertanian, perikanan dan pariwisata. Dubes RI membuka peluang baru kerja sama yang dapat diprioritaskan antara Indonesia dan Kien Giang adalah pada bidang agrikultur, akuakultur, dan pariwisata.
Lebih lanjut, Dubes RI mengatakan Indonesia dan Vietnam dapat mencapai negara dengan high-income pada tahun 2045. Melalui perubahan dari industri yang berbasis sumber daya alam ke high-tech industry. Peluang tersebut dapat juga dicapai melalui peningkatan kerja sama pendidikan antara kedua negara.
Bilateral Indonesia dan Vietnam juga ditopang dengan kemajuan hubungan 10 (sepuluh) tahun Kemitraan Strategis, di mana jumlah perdagangan kedua arah telah melampaui target awal US$10 miliar pada tahun 2023. Yaitu dengan dicapainya lebih dari US$14 miliar pada tahun 2022.
Kolaborasi Dengan Vietnam, Apakah Penting?
Pada tataran regional, di mana Indonesia saat ini memangku Ketua ASEAN tahun 2023, Dubes RI juga menjelaskan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam. Mengingat kedua negara dapat memberikan pengaruh yang besar pada kawasan karena total populasi kedua negara mendekati 60% dari seluruh populasi ASEAN dan 45% dari total PDB ASEAN.
Pada kunjungan ini Dubes RI bersama delegasi juga melakukan pertemuan dengan Rektor Universitas Kien Giang, Dr. Khanh Nguyen Tuan, dan jajaran rektorat untuk membahas peningkatan kerjasama antar universitas. Yang menjadi modal dasar peningkatan hubungan people-to-people (P-to-P). Di kunjungan ini, Dubes RI dan Konjen RI melakukan penanaman pohon sebagai representasi pertumbuhan hubungan antara kedua negara.
Universitas Kien Giang mempunyai kerja sama yang erat dengan Universitas Andalas yang telah berjalan selama 7 (tujuh) tahun sejak 2016. Kedua universitas telah melakukan saling kunjung dan mengirimkan pertukaran mahasiswa. Universitas Andalas juga telah menerima sejumlah mahasiswa dari Provinsi Kien Giang untuk menimba ilmu. Dari tingkatan sarjana hingga doktorat.
Dengan kunjungan ini, Indonesia dan Vietnam kembali menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama di berbagai bidang. Dan menjalin ikatan yang lebih erat antara kedua negara yang saling menguntungkan dan berdampak positif.
Editor: Nabila Tias Novrianda/Addinda Zen