Home » Enam Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna, Pertama: Waspada Potensi Krisis

Enam Arahan Presiden pada Sidang Kabinet Paripurna, Pertama: Waspada Potensi Krisis

by Junita Ariani
2 minutes read
Sidang Kabinet Paripurna

ESENSI.TV - JAKARTA

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajaran pemerintah untuk mewaspadai situasi paruh kedua kondisi global yang belum stabil. Ditambah ketegangan politik yang terus berlangsung.

“Situasi yang kita hadapi di paruh kedua 2023 ini tidak mudah. Kita harus mewaspadai beberapa hal, lingkungan global yang masih tidak stabil, pertama. Kemudian ketegangan geopolitik yang terus berlangsung. Ini berimbas pada ekonomi dan aktivitas perdagangan yang lemah,” ujar Jokowi.

Penekanan itu disampaikan Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna Laporan Semester I Pelaksanaan APBN Tahun 2023, Senin (3/7/2023), di Istana Negara, Jakarta.

Dalam paripurna itu, Presiden menekankan enam arahan yang harus diperhatikan pemerintah dalam menghadapi situasi paruh kedua tersebut.

Pertama, fokus dan waspada akan potensi krisis.

“Utamakan kepentingan masyarakat dan kepentingan nasional. Jangan sampai karena ada persaingan politik, program pemerintah menjadi terhambat,” tegasnya.

Kedua, Kepala Negara meminta jajaran untuk mengantisipasi dan memproyeksikan agar pendapatan negara tidak terganggu.

Termasuk dari pajak, kepabeanan, serta pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Karena berdasarkan laporan Menteri Keuangan, pendapatan negara di semester I-2023 masih baik.

“Penerimaan pajak tidak setinggi tahun lalu. Penerimaan kepabeanan dan PNBP juga terpengaruh, karena harga komoditas yang tidak setinggi tahun lalu. Kita agar paham risiko dan semuanya harus kita kelola sebaik mungkin,” ujarnya.

Ketiga, lanjut Jokowi, meminta jajaran pemerintah melakukan langkah guna memastikan ekonomi Indonesia di semester II-2023 tetap tumbuh positif.

Di antaranya dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga serta menjaga ketersediaan dan harga bahan pangan yang dapat berdampak pada inflasi.

“Terus jaga inflasi di daerah dan pastikan capaian investasi sesuai target. Ini kunci. Kemudian untuk pangan, pastikan ketersediaan pupuk tepat sasaran. Dan, jaga stabilitas moneter dan stabilitas sektor perbankan, ini juga sangat penting,” ujarnya.

Baca Juga  Ma’ruf Amin Berharap Penggantinya Harus Lebih Baik, Bukan Wapres Rasa Presiden

Presiden Ingatkan Antisipasi Kemarau Panjang

Keempat, Presiden mengingatkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk memaksimalkan realisasi belanja APBN dan APBD.

Ia juga mengingatkan agar belanja pemerintah tersebut efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

“Prioritaskan belanja barang dan modal pada produk dalam negeri. Pastikan semua program bansos disalurkan tepat waktu dan sasarannya juga tepat,” jelasnya.

Begitu juga dengan hilirisasi industri, infrastruktur energi terbarukan hingga ekonomi hijau.

“Jangan kehilangan fokus di bidang ini. Lihat dan kaji program yang dalam APBN belum berjalan, apa penyebab dan bagaimana kelanjutannya,” ujarnya.

Kelima, jajaran pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi musim kemarau panjang akibat El Nino. Serta potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Meskipun riil, kita sudah membangun ribuan, lebih dari lima ribu, embung, bendungan juga sudah selesai 38. Akan selesai lagi menjadi 61 tahun depan. Urusan pasokan air di embung dan bendungan yang telah dibangun betul-betul harus dikelola dengan baik,” ujarnya.

Terakhir, Presiden meminta jajaran terkait untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan masyarakat dalam tahapan Pemilu 2024. Agar pemilu berjalan dengan baik.

“Kawal terus penyelesaian nonyudisial pelanggaran HAM berat masa lalu dan lakukan pemulihan keamanan di Papua secepatnya. Khususnya di Kabupaten Nduga, di Intan Jaya, dan di kabupaten-kabupaten yang lainnya,” jelasnya.

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life