Home » Film Titanic Bakal Tayang di Bioskop Berformat 3D 4K HDR, Ini Jadwalnya

Film Titanic Bakal Tayang di Bioskop Berformat 3D 4K HDR, Ini Jadwalnya

by Achmat
2 minutes read
Ilustrasi kapal tenggelam

ESENSI.TV - JAKARTA

Film Titanic merupakan karya paling fenomenal sepanjang sejarah. Kini, setelah 25 tahun sejak dirilis pertama kali pada 1997 akan dihadirkan kembali dalam bentuk 3D 4K HDR.

Penggemar Jack (Leonardo DiCaprio) dan Rose (Kate Winslet) bisa mengulang lagi nostalgia dengan kisah cinta keduanya di bioskop mulai Februari 2023. Film Titanic akan diputar di bioskop dalam waktu terbatas pada Jumat (10/2/2023), jelang Hari Valentine tahun ini.

Ini bukan pertama kalinya penggemar mendapat kesempatan untuk mengalami kisah cinta Jack dan Rose. Pada tahun 2012, film roman dan bencana ini dirilis ulang untuk kedua kalinya di bioskop. Kemudian, untuk merayakan hari jadinya ke-20, film karya James Cameron ini juga dilakukan pemutaran ulang.

Lalu apa yang membedakan film Titanic spesial 25 tahun ini,  dengan saat dulu pertama kali dirilis?

Film Titanic yang akan dirilis tahun 2023 ini merupakan versi remaster. Jadi, Anda bisa menikmati film Titanic dalam format 3D 4K HDR dan high-frame rate.

Tentunya ini menjadi sangat spesial karena film Titanic ini aslinya dirilis tahun 1997, yang mana teknologi dulu belum secanggih sekarang. Dengan format 3D 4K HDR dan high-frame rate, Anda akan menyaksikan film Titanic seolah terasa lebih nyata.

Diketahui, film ini mulai diproduksi pada 1995. Sebuah rekonstruksi kapal Titanic dibangun di Playas de Rosarito, Baja California. Model skala dan teknik Computer-Generated Imagery (CGI) juga digunakan untuk menggambarkan detik-detik tenggelamnya kapal tersebut.

Film ini bercerita tentang kisah cinta antara Jack dan Rose yang berasal dari status sosial berbeda di atas kapal RMS Titanic. Kapal tersebut tenggelam dalam pelayaran perdananya pada tanggal 15 April 1912. Saat kapal sudah tenggelam, nampak sebuah adegan Rose mengapung di atas sebuah pintu sambil menggenggam tangan Jack yang tubuhnya terendam dinginnya lautan.

Baca Juga  Beberapa Tindakan Untuk Tanggulangi Polusi Jakarta, Simak Disini.

Sejumlah warganet berpendapat seharusnya Jack juga bisa menjadi penyintas jika menaiki pintu itu bersama Rose. Namun, James Cameron punya pendapat lain. Menurutnya, berdasarkan riset studi ilmiah membuktikan bahwa pintu tersebut tak bisa menahan beban dua orang.

“Jack harus mati,” kata James.

Kapal Titanic tenggelam usai menabrak gunung es di Samudra Atlantik. Dari sekitar 2.224 penumpang dan awak kapal, tercatat 1.514 orang tewas di perairan dingin Atlantik Utara. Sementara hanya sekitar 700 orang yang berhasil menyelamatkan diri dengan sekoci.

Masabumi Hosono menjadi satu-satunya orang Jepang yang selamat. Namun, kisah hidupnya bisa dibilang lebih tragis setelah tragedi Titanic. Saat kembali ke negaranya, ia justru dikucilkan.  Hasono  bahkan dicap pengecut karena menyelamatkan nyawanya sendiri dengan menaiki sekoci yang seharusnya diprioritaskan bagi perempuan dan anak-anak.

Ia dianggap tidak menerapkan salah satu prinsip Bushido, cara hidup samurai dengan mengorbankan diri untuk menjaga kehormatan sampai mati. Hosono bahkan dipecat dari pekerjaannya karena menjadi contoh perilaku tidak terhormat oleh penduduk Jepang.

Hosono meninggal dunia pada 14 Maret 1939. Ketika film Titanic ditayangkan di Tokyo, masyarakat Jepang saat itu sangat antusias untuk menyaksikan film Titanic karena ada orang Jepang yang ikut dalam perjalanan Titanic. Namun kali ini dengan lebih banyak simpati.

Orang-orang mulai mengetahui gentingnya situasi saat kapal tenggelam. Tindakan para penyintas, termasuk Hosono untuk menyelamatkan diri karena keinginan kuat untuk hidup mulai diterima. Masih di tahun yang sama, keluarga Hosono menerbitkan surat tulisan tangan Hosono ke media yang menggambarkan situasi saat kapal tenggelam.

 

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life