Mewakili Fraksi PDI-Perjuangan, Anggota DPR RI Sihar Sitorus menyatakan sepakat untuk membahas lebih lanjut RUU Tentang APBN Tahun 2024. Sesuai dengan mekanisme di DPR yang berlaku.
Begitu pun, dirinya menyampaikan 6 poin yang menjadi catatan agar anggaran negara pada tahun mendatang bisa dibelanjakan secara mangkus dan sangkil.
Catatan tersebut disampaikan Sihar untuk menanggapi RUU APBN 2024 dan Nota Keuangan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (16/8/2023) lalu.
Sihar Sitorus menekankan, APBN 2024 yang bertema ‘Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan’ itu perlu dikelola. Dengan memperhatikan potensi beban keuangan dan risiko fiskal yang dihadapi negara.
“APBN dalam fungsi alokasi harus memenuhi kebutuhan dasar, memberi pelayanan, dan pemerataan pembangunan. Membangun kekuatan ekonomi nasional, dan mencerdaskan kehidupan bangsa,” tutur Sihar.
Sihar mengatakan itu saat membacakan pandangan fraksi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-2 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2023-2024. Rapat dilakukan di Gedung Nusantara II, Jakarta, Senayan, Selasa (22/8/2023).
Adapun enam poin yang menjadi catatan yang disampaikan Sihar, yakni. Pertama, Pemerintah Indonesia harus menuntaskan masalah di berbagai sektor krusial agar tidak menghambat urusan rakyat.
Seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, bantuan usaha, bantuan pupuk, urusan perizinan, kelistrikan.
Kedua, Pemerintah Indonesia harus melakukan perubahan fundamental demi meningkatkan efisiensi sekaligus produktivitas melalui Kementerian/Lembaga (K/L) terkait.
Ketiga, asumsi ekonomi makro yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia harus menopang konsumsi rumah tangga. Mendorong pertumbuhan ekonomi pendapatan negara, melakukan intervensi kebijakan untuk sektor ekonomi kerakyatan.
Dan menjaga tingkat inflasi tetap rendah serta stabil dengan menjaga iklim investasi yang kondusif.
Keempat, Pemerintah Indonesia harus memperkuat kebijakan arah Fiskal Tahun 2024 melalui peningkatan tax ratio, insentif perpajakan. Peningkatan PNBP serta komitmen belanja negara yang berkualitas dan optimal.Dengan meningkatkan sinergi kebijakan fiskal sekaligus harmonisasi fiskal pusat dan daerah.
Kelima, Pemerintah Indonesia perlu meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan melalui program K/L terkait.
Keenam, Pemerintah Indonesia harus mengimplementasikan anggaran berbasis kesejahteraan agar rakyat Indonesia bisa merasakan langsung dampaknya.
“Oleh karena itu, pemerintah dalam menjalankan APBN 2024 harus dapat membuat rakyat merasakan kehadiran pemerintah. Yang membuat kehidupannya semakin mudah, sejahtera, maju, dan tentram,” pungkas Sihar. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda (BPD HIPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan menciptakan 1.000…
Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda (BPP HIPMI) berharap dukungan pemerintah untuk memfasilitasi pemberian kredit…
Saturnus, dikenal sebagai "permata" Tata Surya, adalah planet keenam dari Matahari yang terkenal dengan sistem…
Industri otomotif telah mengalami perkembangan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir, seiring dengan kemajuan…
Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…
Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…