Pneumonia atau lebih dikenal dengan penyakit paru-paru basah adalah infeksi yang terjadi akibat bakteri, virus, atau jamur.
Hal ini menyebabkan peradangan pada kantung udara (alveoli) pada salah satu atau kedua paru-paru berisi cairan atau nanah. Akibatnya, pengidap kondisi ini menjadi sulit bernapas.
Paru-paru basah akibat virus dan bakteri adalah penyakit menular dan dapat menyebar melalui droplet dari bersin atau batuk.
Berikut gejala paru-paru basah yang harus segera diperiksakan, sebagaimana dilansir dari situs kesehatan, Minggu (17/12/2023) di Jakarta.
1. Kesulitan bernapas
Infeksi yang terjadi menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) meradang dan terisi cairan atau nanah. Kondisi ini bisa mempersulit oksigen pengidap Pneumonia masuk ke aliran darah.
2. Nyeri Dada
Napas yang tersengal-sengal atau batuk dapat melelahkan otot dada, membuatnya sakit saat bernapas atau batuk. Ketidaknyamanan dada terkait paru-paru basah juga dapat terjadi akibat paru-paru yang terinfeksi.
Namun, jika pengidapnya mengalami nyeri dada yang luar biasa, bisa jadi kondisi ini terjadi akibat efek peradangan Pneumonia seluruh tubuh.
3. Wajah atau Bibir Berwarna Biru
Kulit atau bibir biru (sianosis) adalah salah satu gejala Pneumonia yang juga membutuhkan penanganan dokter. Adapun kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup asupan oksigen dalam darah.
2. Batuk Darah
Alasan paling umum mengapa penyakit paru-paru basah dapat menimbulkan batuk darah adalah infeksi pada dada. Sebab, kondisi ini menyebabkan pembengkakan (radang) jaringan pada salah satu atau kedua paru-paru.
5. Menggigil dan Berkeringat
Menggigil mungkin merupakan salah satu gejala penyakit paru-paru basah yang biasanya datang dengan cepat, dan bisa sangat intens.
Jenis menggigil ini biasanya juga memicu demam dan mungkin menandakan pertumbuhan bakteri dalam aliran darah.
Selain itu, saat tubuh mencoba melawan infeksi seperti pneumonia, pengidapnya bisa berkeringat banyak atau kulit terasa lembap saat pengidapnya sentuh.
Upaya Pencegahan Paru-paru Basah
ada beberapa cara pencegahan yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan risikonya, yaitu:
1. Melakukan vaksinasi
Salah satu jenis vaksinasi untuk mengurangi risiko penularan adalah vaksin pneumokokus. Adapun penggunaan vaksin ini bertujuan untuk mencegah pneumonia akibat bakteri.
Karena itu, lakukan vaksinasi pneumokokus untuk anak-anak berusia di bawah 5 tahun dan lansia yang berusia lebih dari 65 tahun.
2. Mencuci tangan secara rutin
Rutin mencuci tangan dapat kamu lakukan untuk mencegah kondisi ini. Cucilah tangan sebelum makan, saat menyajikan makanan, setelah dari toilet, dan setelah menyentuh hewan peliharaan.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran kuman yang dapat menjadi penyebab paru=paru basah.
3. Berhenti merokok
Berhenti merokok adalah salah satu cara terbaik untuk mencegah terjadinya penyakit paru-paru. Sebab, tembakau dapat merusak kemampuan paru-paru dalam melawan infeksi. Tak hanya perokok aktif, perokok pasif juga berisiko terkena kondisi ini. *
#beritaviral
#beritaterkini
Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu