Home » Komisi I Kecam Gagalnya Resolusi PBB Hentikan Kekerasan di Gaza

Komisi I Kecam Gagalnya Resolusi PBB Hentikan Kekerasan di Gaza

by Junita Ariani
2 minutes read
Komisi I mengecam gagalnya resolusi genjatan senjata DK PBB untuk menghentikan kekerasan di Gaza . Foto: WHO

ESENSI.TV - JAKARTA

Sikap veto Amerika Serikat (AS) terhadap Resolusi Gencatan Senjata Dewan Keamanan (DK) PBB untuk menghentikan kekerasan di Gaza Palestina (8/12/2023) mendapat kecaman.

Apa yang dilakukan AS sangat ironis. Negara kampium demokrasi yang katanya membela hak asasi manusia justru memveto resolusi kemanusiaan untuk menghentikan perang dengan korban jiwa sipil begitu besar.

“Korban di depan mata dunia terdiri dari anak-anak, perempuan, dan orang tua seolah tiada artinya di mata AS,” kata Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini.

Menurutnya, apa yang dilakukan AS tidak mencerminkan penghormatan terhadap Piagam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

“Padahal 102 negara termasuk Indonesia mendukung genjatan senjata tersebut,” kata Jazuli, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/12/2023), di Jakarta.

Dikatakannya, kondisi di Gaza sudah sangat memprihatinkan sehingga butuh intervensi kemanusiaan dari dunia.

“18 ribu lebih korban jiwa rakyat Palestina. Di mana 8.000 lebih terdiri dari anak-anak dan 6.200 perempuan meninggal dunia. Pantas kita bertanya di mana rasa kemanusiaan AS?” ujarnya.

AS Telah Mati Rasa

Tidak hanya itu, ia juga mempertanyakan di mana pembelaan hak asasi manusia yang selama ini diagung-agungkan dan dijadikan agenda global politik luar negeri AS?

Baca Juga  Wapres Pastikan Program Layanan Kepemudaan Tidak Terkendala Pemilu

“Kita sangat kecewa AS telah mati rasa kemanusiaannya di mata dunia,” ungkap Anggota Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI ini.

Anggota DPR Dapil Banten ini tidak yakin veto AS mencerminkan padangan politik mayoritas masyarakat AS. Sebaliknya, dirinya melihat veto ini merupakan kepentingan politik pemerintah AS di bawah Joe Biden yang membabi buta mendukung apapun yang dilakukan Israel.

Menurut Jazuli, dunia menyaksikan untuk kesekian kalinya AS telah nyata-nyata melakukan standar ganda dalam melihat persoalan HAM dan kemanusiaan.

Ia juga meyakini bahwa ketertiban dan perdamaian dunia tidak mungkin terwujud jika negara-negara dunia apalagi yang memiliki power besar terus menerapkan standar ganda.

“Stop agresi. Stop genosida. Untuk itu, atas nama kemanusiaan dan HAM, gencatan senjata harus diwujudkan segera tak peduli veto AS,” pungkas Jazuli. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life