Ekonomi

GoTo Gojek Tokopedia Menderita Rugi Bersih Rp40,4 Triliun Tahun 2022

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menderita rugi bersih senilai Rp40,4 triliun sepanjang tahun 2022.

“Rugi bersih di kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp19,5 trilliun, dan Rp40,4 triliun untuk tahun lalu,” jelas Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/3/2023)

Sedangkan, rugi bersih selama kuartal keempat 2021 mencapai Rp10,2 triliun dan sepanjang tahun 2021 senilai Rp25,9 triliun.

“Kerugian ini dikarenakan beberapa aspek non kas maupun peristiwa yang hanya dilakukan satu kali, yang tidak mencerminkan kinerja bisnis inti Perseroan,” terangnya.

Dia Jacky menambahkan aspek-aspek yang menekan kinerja keuangan, antara lain penurunan nilai goodwill (goodwill impairment) sebesar Rp11 triliun.

Beban ini terkait dengan penggabungan Gojek dan Tokopedia, investasi di JD, serta peningkatan beban kompensasi berbasis saham

“Hal ini dikarenakan adanya penyesuaian asumsi masa kerja karyawan, serta beban restrukturisasi,” terangnya.

Dengan mengesampingkan beban tersebut, rugi bersih kuartal keempat 2022 adalah sekitar Rp6,5 triliun, dengan perbaikan 36% dibandingkan tahun sebelumnya, dan 3% dibandingkan kuartal sebelumnya.

Pertumbuhan Monetisasi

Andre Soelistyo, Dirut Grup GoTo, menyampaikan Grup GoTo terus melaksanakan strategi optimisasi beban di seluruh kegiatan bisnis.

Pertumbuhan monetisasi, seiring dengan efisiensi insentif dan promosi, mendorong perbaikan margin kontribusi kuartal empat meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Yaitu sebesar 254 bps, dan mencapai -0,4% dari keseluruhan nilai transaksi bruto (GTV),” paparnya.

GTV4 juga tumbuh 18% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai Rp162 triliun.

Lebih lanjut, unit bisnis On-Demand Services mencatatkan margin kontribusi2 positif untuk kuartal keempat 2022, satu kuartal lebih cepat dari pedoman kinerja.

“Peningkatan kinerja kami di kuartal keempat menegaskan kemajuan pesat dalam percepatan langkah menuju profitabilitas,” terangnya.

Dengan mempertajam fokus untuk mendorong monetisasi bagi pelanggan setia, pertumbuhan pendapatan tetap tercapai.

Hal ini didukung oleh strategi pengurangan insentif serta pemasaran produk.

Langkah tersebut, beserta kedisiplinan dalam pengelolaan beban dan pendekatan layanan yang terukur, merupakan pendorong percepatan profitabilitas Perseroan.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Industri Linting Kertas Sigaret Indonesia Peluang Besar Ekspor

PEMERINTAH terus mendukung upaya industri yang melakukan inovasi dalam meningkatkan daya saingnya dan memperluas pasar.…

53 mins ago

Gunung Ibu Meletus Lagi, Warga Tujuh Desa Dievakuasi

GUNUNG Ibu di Halmahera Maluku Utara meletus lagi hingga dua kali meletus pada Sabtu (18/5),…

1 hour ago

Sri Mulyani Sebut Indonesia Bisa Menjadi Negara Maju jika Pertumbuhan Ekonomi 6-8 Persen

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, untuk merealisasikan Indonesia sebagai negara maju, ekonomi RI harus…

2 hours ago

Di WWF 2024, Jokowi Minta Prabowo Meneruskan Komitmen RI terhadap Pengelolaan Air Dunia

PRESIDEN Jokowi membuka acara The 10 th World Water Forum 2024 yang digelar di Bali…

2 hours ago

Bertemu di WWF ke-10 Bali, Puan Rahasiakan Hasil Pertemuannya dengan Jokowi

PRESIDEN Joko Widodo menyambut Ketua DPR RI Puan Maharani saat welcoming dinner World Water Forum…

3 hours ago

Sebelas Pemuda yang Pantang Dipandang Setengah Mata

H. M. Nasruddin Anshoriy atau biasa disebut Gus Nas Jogja  adalah seorang budayawan yang juga…

3 hours ago