Home » Hadapi Bencana Kekeringan di Papua Tengah, Puan: Pemerintah Perlu Siapkan Solusi Jangka Panjang

Hadapi Bencana Kekeringan di Papua Tengah, Puan: Pemerintah Perlu Siapkan Solusi Jangka Panjang

by Junita Ariani
2 minutes read
Bencana kelaparan di Papua Tengah disebabkan kemarau panjang yang dibarengi dengan cuaca dingin hingga membuat daerah tersebut mengalami kekeringan.

ESENSI.TV - JAKARTA

Bencana kelaparan di Papua Tengah disebabkan kemarau panjang yang dibarengi dengan cuaca dingin hingga membuat daerah tersebut mengalami kekeringan.

Berada di belakang pegunungan Carstensz, Kabupaten Puncak kerap mengalami kekeringan saat musim kemarau.

Akibat bencana ini, 7.500 warga terdampak bencana kelaparan, khususnya yang berada di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi. Masyarakat di dua distrik itu akhirnya mengungsi ke distrik-distrik terdekat yang kondisinya sedikit lebih baik.

Suhu rendah di Kabupaten Puncak akibat kemarau panjang menyebabkan kekeringan terjadi sehingga tanaman seperti umbi-umbian tidak bisa tumbuh.

Padahal umbi-umbian merupakan makanan pokok masyarakat setempat  sehingga saat gagal panen, mereka kesulitan memenuhi kebutuhan pangan.

Menindaklanjuti peristiwa itu, Ketua DPR RI Puan Maharani, menegaskan Pemerintah Indonesia perlu menyiapkan solusi jangka panjang. Hal ini guna mengatasi peristiwa yang terjadi hampir setiap tahun di Papua Tengah.

“Kita tidak boleh melupakan saudara kita di Papua. Gotong royong dari seluruh pihak diperlukan untuk membantu saudara-saudara kita yang menghadapi bencana kelaparan dampak dari cuaca ekstrem,” kata Puan.

Bencana Kelaparan Terjadi Sejak 1982

Bencana kelaparan pertama di Papua kata Puan, terjadi pada tahun 1982. Ratusan warga Jayawijaya, Kabupaten Puncak Jaya, juga mengalami hal yang sama.

Lalu, pada tahun 1984 dan 1986, kelaparan kembali berulang dengan jumlah kematian yang juga tak sedikit. Selain kejadian di tahun 2023, bencana juga terjadi pada 2022.

Saat empat orang di Lanny Jaya meninggal akibat kelaparan. Di Kabupaten Puncak sendiri, bencana kelaparan hampir setiap tahunnya terjadi.

Baca Juga  Aktivis Perempuan dan Kemanusiaan Nantikan Percepatan Pembahasan RUU PPRT Jadi Undang Undang

“Penyelesaian persoalan kelaparan di daerah pegunungan di Papua ini harus dilakukan secara komprehensif. Tidak cukup hanya dengan sekadar memberi bantuan. Tapi juga antisipasi agar ke depannya bencana kelaparan bisa dihindari. Solusi harus dihadirkan secara terpadu,”ujar Puan, Kamis *3/8/2023), di Jakarta.

Penyelesaian bencana kelaparan di Papua secara terpadu juga diperlukan mengingat medan geografis yang sulit menyebabkan bantuan susah sampai. Akses yang paling mudah dan cepat adalah dengan menggunakan pesawat.

“Tapi persoalannya sekarang yang ada kan medan dan kondisi keamanan di sana menyebabkan sulitnya distribusi bantuan. Maka harus ada intervensi khusus sehingga masyarakat segera mendapat bantuan,” sebutnya.

Ia mendukung upaya pengamanan dari TNI/Polri dalam penyaluran bantuan ke warga Papua Tengah. Sebab BNPB melaporkan adanya gangguan keamanan dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat tim menuju lokasi pengungsian warga.

Berdasarkan laporan yang diterima, terdapat 6 warga di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, meninggal. Akibat kemarau panjang tahun ini. 5 korban meninggal merupakan orang dewasa dan 1 orang lainnya bayi berusia 6 bulan.

“Ini pekerjaan rumah yang sangat besar. Pemerintah dengan dukungan seluruh elemen bangsa harus bisa mengatasi persoalan kelaparan di Papua ini. Tentunya DPR akan memberi dukungan lewat fungsi dan kewenangan kami,”tutupnya. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

 

#beritaviral
#beritaterkini

Email : junitaariani@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life