Home » Bayi Turut Jadi Korban Meninggal Akibat Kekeringan di Papua Tengah

Bayi Turut Jadi Korban Meninggal Akibat Kekeringan di Papua Tengah

by Addinda Zen
2 minutes read
Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

ESENSI.TV - PAPUA

Kasus kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah berdampak pada 7.500 warga. Di antara jumlah tersebut, 6 warga meninggal dunia. Presiden Joko Widodo menyebut, masalah kelaparan ini dipicu oleh beberapa hal, salah satunya cuaca ekstrem. Hasil panen warga tidak bisa maksimal akibat cuaca ekstrem yang melanda. Selain itu, ada permasalahan keamanan yang menyebabkan pengiriman bantuan tidak berjalan baik.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 6 orang meninggal di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Keenam orang tersebut terdiri dari 5 orang dewasa serta 1 bayi. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebut, korban meninggal diduga akibat diare dan dehidrasi.

“Kekeringan itu juga menyebabkan warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih hingga mengakibatkan enam warga yang meliputi 5 orang dewasa dan seorang bayi meninggal dunia. Diduga dikarenakan diare dan dehidrasi,” jelas Abdul Muhari, dikutip dari ANTARA.

Penanganan darurat melalui penyelidikan epidemiologi pada korban meninggal telah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah.

Penyebab Kekeringan dan Kelaparan di Papua Tengah

Presiden Joko Widodo menuturkan, tanaman di daerah ini tidak dapat tumbuh karena musim salju dan ketinggian distrik tersebut. Selain itu, Presiden juga meminta jajaran TNI untuk membantu proses pengiriman bantuan. Ini lantaran pengiriman bantuan terkendala medan yang ekstrem.

“Tapi problemnya supaya tahu, itu adalah daerah spesifik yang kalau di musim salju itu yang namanya tanaman tidak ada yang tumbuh. Di ketinggian yang sangat tinggi distrik itu. Di sana memang problemnya selalu seperti itu, medannya yang sangat sulit, pesawat yang mau turun pilotnya enggak berani sehingga problem itu yang terjadi,” ungkapnya.

Baca Juga  Peserta Kelas Bahasa Indonesia Untuk Para Diplomat Asing Membludak

Berbagai Bantuan Yang Disalurkan

Pemerintah bersama lembaga terkait telah mengirimkan sejumlah bantuan ke daerah terdampak.

Presiden Joko Widodo menginstruksikan Menko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Menteri Sosial, BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), dan juga di daerah di Papua untuk secepatnya melakukan penanganan.

Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Presiden, Ma’ruf Amin berencana memanggil Menko Polhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar rapat internal di Rumah Dinas Wapres, Jakarta, Rabu (2/8). Rapat ini terkait penanganan kekeringan dan kelaparan di Papua Tengah.

Pemerintah telah mengirimkan bantuan dalam beberapa tahap. Pada 21 Juli lalu, pemerintah telah mengirimkan sebanyak 6,2 ton bantuan. Kemudian, pada 23 Juli, bantuan kemanusiaan sebanyak 2,92 ton untuk Kabupaten Puncak Papua oleh Bansos Panglima TNI.

Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua juga melakukan operasi pemantauan dan penanganan kesehatan. Penyuluhan kesehatan juga dilakukan berkala bersamaan dengan distribusi bantuan makanan dan obat-obatan.

Pemerintah Kabupaten Puncak juga mendistribusikan bantuan logistik dan peralatan. Bantuan logistik ini meliputi makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus. Sementara bantuan peralatan yaitu tenda gulung 500 lembar, pakaian seragam sekolah anak 3.000 setel, pakaian dewasa 4.000 setel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life