Ekonomi

Harga Bahan Pangan di Sumut Naik Hingga 20% Selama 2 Pekan Terakhir Desember

Sebagian besar harga komoditas pangan di Provinsi Sumatera Utana naik selama dua pekan terakhir Desember 2022. Kenaikan harga bervariasi higgga ada yang mencapai 20 persen dari harga normal.

Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sumut Naslindo Sirait mengatakan kenaikan harga yang terlalu tinggi perlu diwaspadai karena dapat menjadi pemicu inflasi. Kenaikan harga juga dapat terjadi bukan karena terjadi lonjakan permintaan yang berlebihan, tetapi bisa juga karena pasokan kosong.

“Ke depan kita harus dapat menahan laju inflasi ke kisaran 0,4% agar target inflasi di bawah 5% dapat dicapai di akhir tahun,” jelasnya, seperti dilansir dari situs resmi Pemprov Sumut, Sabtu (24/12/2022), dari hasil pertemuan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

Naslindo menjelaskan tingkat inflasi di Sumut hingga November 2022 sudah mencapai 5%. Sementara itu, targetnya hingga akhir tahun dapat bertahan di bawah itu, di mana hingga pekan kedua Desember kenaikan sudah berada pada kisaran 0,5%. Sehingga perlu upaya untuk menahan laju inflasi di 0,4%.

Dia menilai penyebab terjadinya kenaikan harga yang memicu tingginya inflasi di Sumut, berdasarkan temuan di lapangan, ternyata beberapa komoditas yang didistribusikan ke luar Sumut. Sementara kebutuhan dalam provinsi sendiri, tidak kalah besarnya.

Berdasarkan data perkembangan harga komoditas pangan selama dua pekan di Desember 2022 (1-16/12/2022), cabai merah mengalamai kenaikan signifikan sebesar 20%. Dari Rp28.868/kg di awal Desember, menjadi Rp34.930/kg pada 16 Desember.

Begitu juga cabai rawit hijau yang naik 16% selama dua pekan, telur ayam ras naik 3,4%, daging ayam 2,9% dan ikan gembung 1,2%. Kenaikan ini masih memungkinkan untuk bergerak, mengingat semakin dekatnya momentum perayaan hari natal dan tahun baru (Nataru) 2022-2023.

Untuk mengantipasi masalah ini, dia mengatakan Pemprov Sumut  meminta seluruh kabupaten/kota menggelar pasar murah secara masif,  seperti Medan, Pematangsiantar, Padangsidimpuan, Gunungsitoli dan Sibolga.

Pihaknya juga akan melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke produsen atau gudang penyimpanan, agar tidak ada spekulan yang menahan dan menimbun barang pokok menjelang Nataru.*

Editor: Vera Bebbington

ernasariulinagirsang@esensi.tv

 

vera bebbington

Recent Posts

Manfaat Ikan Salmon: Kekayaan Gizi yang Menyehatkan Tubuh

Ikan salmon, dengan warna merah mewah dan rasa lezatnya, bukan hanya menjadi hidangan populer di…

2 hours ago

Cuaca Buruk Ganggu Pencarian Helikopter Presiden Iran

Cuaca buruk yang terjadi belakangan ini sangat mengganggu dan berbahaya. Baru saja terjadi kecelakaan pesawat…

3 hours ago

WORLD WATER FORUM 2024 BALI: SEBUAH CATATAN PENTING

Setidaknya ada 4 poin utama yang diperjuangkan dalam World Water Forum ke-10 di Bali kali…

3 hours ago

Tips Mengisi Baterai Mobil Listrik dengan Cepat dan Efisien

Era keberlanjutan dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, mendorong mobil listrik semakin menjadi pilihan populer…

4 hours ago

Pascabanjir Lahar, NaCl 3 Ton Disebar di Langit Kota Padang Sumbar

BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…

15 hours ago

Ribuan Orang Aksi Bela Palestina di Titik Nol Kilometer Yogyakarta

RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…

15 hours ago