Internasional

Indonesia Buka Rumah Sakit Lapangan untuk Turki

Indonesia Buka Rumah Sakit Lapangan untuk warga terdampak gempa M7,8 di Kota Hassa, Provinsi Hatay. Turki.

Rumah sakit lapangan itu beroperasi sejak Kamis (16/2).

Ketua Tim Kemanusiaan Indonesia Bambang Surya Putra mengatakan rumah sakit lapangan ini memberikan berbagai layanan kepada warga yang ingin berobat.

Rumah sakit didukung dokter spesialis, dokter umum, apoteker, bidan, psychologist, nutritionist, epidemiologist, tenaga medis, fasilitas EMT tipe 2, ruang operasi.

Bambang menyampaikan pelayanan kesehatan terdiri dari rawat jalan, rawat inap dan tindakan operasi.

EMT terdiri dari dokter bedah umum, bedah ortopedi, anesthesia, pediatrics, mata, internist, obstetrics, psychiatry, emergency medicine dan forensics.

“Sejak beroperasi kemarin (16/2) pukul 18.00 waktu setempat, kami melayani lebih dari seratus pasien yang berdomisili di wilayah Hassa,” ujar Bambang.

Bambang menambahkan rumah sakit lapangan ini juga bisa mendapatkan rujukan dari rumah sakit setempat.

“Kami juga memiliki tenaga untuk penanganan psikososial atau trauma healing kepada warga yang terdampak gempa,” tambahnya.

Operasional rumah sakit lapangan Indonesia ini telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan Kota Hassa dan badan penanggulangan bencana Turkiye atau AFAD.

EMT akan mengoperasikan layanan medis di rumah sakit lapangan hingga akhir Februari ini.

Rumah sakit lapangan memberikan layanan rawat jalan, rawat inap, mobile clinic, basic medical care, general surgery, opthopedic surgery, internal disease.

Kemudian, ophthalmology, mental health, psychology, anesthesiology, pediatric, obstetric and gyneaecology, radiology, triage, emergency care dan resuscitation.

Sedangkan untuk kesehatan masyarakat, EMT melayani surveilans epidemiology, nutrition dan environment health.

Sementara itu, kapasitas pasien yang dapat dilayani sebanyak 150 hingga 200 pasien setiap hari.

Operasi minor sebanyak 5 hingga 10 pasien dan operasi besar 2 hingga 3 pasien, serta 20 pasien rawat inap.

Pemerintah Indonesia mengirimkan EMT yang berjumlah 119 personel yang didukung dengan peralatan dan perlengkapan medis dan obat-obatan.

Di samping tim medis, Indonesia juga mengirimkan tim Urban Search and Rescue (USAR) dengan klasifikasi medium di Antakya, serta bantuan logistik lainnya.

Bantuan ini merupakan bentuk solidaritas masyarakat Indonesia kepada masyarakat Turki yang terdampak gempa M7,8 pada 6 Februari 2023 lalu*

#beritaviral

#beritaterkini

Editor: Erna Sari Ulina Girsang

Agita Maheswari

Recent Posts

Persiapan Menyambut Idul Adha: Panduan bagi Umat Muslim

Idul Adha adalah salah satu hari besar dalam Islam yang penuh dengan makna dan keberkahan.…

11 hours ago

Sambut Idul Adha. Persiapkan Kurban Terbaik-mu!

Salah satu ibadah utama pada Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban. Tentu saja menjadi hewan…

13 hours ago

Survei: 50% Pasangan yang Berpisah, Kembali Bersama

Studi terbaru mengungkapkan bahwa 50% pasangan yang berpisah akhirnya memutuskan untuk kembali bersama. Temuan ini…

13 hours ago

UGM Ajak Kampus Lain Kolaborasi Tangani Sampah di DIY

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengajak kampus-kampus lain di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk berkolaborasi menangani…

14 hours ago

Request Polri Tambahan Dana Rp. 60,64T

Polri telah mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp 60,64 triliun untuk tahun 2025. Permintaan ini disampaikan…

15 hours ago

Dianggap Anti Kritik, Netizen Desak Pembubaran Kominfo

Netizen pengguna media sosial X secara serentak mengeluh dengan rencana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)…

16 hours ago