Home » Intip Kecanggihan Pesawat Falcon X7 dan X8

Intip Kecanggihan Pesawat Falcon X7 dan X8

by Arti Sukma Lengkawati
4 minutes read

ESENSI.TV -

TNI AU mendapatkan pesawat interim Falcon 7X dan 8X.

Pesawat ini merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI melalui program-program pengadaan Alutsista yang canggih dan modern.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto  menjelaskan bahwa perkuatan atau tambahan untuk TNI AU dua pesawat Komando Pengendalian atau Pesawat Kodal yang diperuntukkan bagi unsur pimpinan yang diharapkan dapat dengan cepat bergerak, untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya, Markas Besar TNI dan Tiga Angkatan.

“Jadi pimpinan TNI dapat lebih memiliki kecepatan bergerak. Ini adalah pesawat dari Prancis, Dassault, 7X dan 8X Falcon nantinya kedua pesawat akan menjadi 8X yang terbaru”, kata Menhan Prabowo.

Menhan Prabowo menambahkan, pesawat Falcon 7X dan 8X merupakan sebagian dari materiil kontrak pada pengadaan Interim Multi Role Combat Aircraft (MRCA), dalam hal ini pesawat tempur Rafale. Kontrak MRCA terdiri atas 6 pesawat tempur Rafale, dan pesawat VIP Falcon 8X dimana kontrak ini merupakan bagian awal dari kontrak pengadaan 36 pesawat Rafale lainnya yang saat ini masih dalam fase penyiapan anggaran.

Pesawat Falcon 7X dan 8X adalah upaya negosiasi Kemhan dengan Dassault Aviation, dimana selain mendapatkan pesawat tempur Rafale untuk TNI AU, namun juga mendapat tambahan pesawat angkut VIP. Pesawat Falcon 7X dan 8X memiliki keunggulan yaitu memiliki jangkauan tempuh yang jauh dan dapat landing dengan baik pada landasan pacu yang pendek.

“Saya berharap, kehadiran pesawat-pesawat tersebut, harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia sehingga pesawat ini dapat dioperasikan dengan baik”, ujar Menhan Prabowo Subianto.

Pengiriman pesawat Falcon 8X yang sesungguhnya akan dilakukan secara bertahap kurang lebih 1 (satu) tahun. Saat ini pesawat tersebut masih dalam proses produksi. Namun dengan adanya serah terima pesawat interim dalam kontrak pengadaan MRCA, kita sebagai user dapat menggunakan pesawat ini untuk keperluan operasi dan pelatihan baik pilot, mekanik dan kabin crew sehingga bila pesawat yang sebenarnya datang nantinya, TNI AU telah siap dan mampu menguasai pesawat ini dari aspek operasional dan pemeliharaannya

Menhan Prabowo menambahkan penjelasannya, bahwa Indonesia memerlukan TNI yang kuat sebagai negara besar negara. Indonesia sangat membutuhkan pertahanan udara yang sangat kuat sebagai negara kepulauan yang sangat luas, memiliki lautan dan daratan yang sangat luas.

“Saya diberi tugas oleh Presiden RI untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI”, tegas Menhan Prabowo.

Menhan Prabowo menjelaskan, bahwa di dunia pertahanan, ada sebuah peribahasa latin yaitu Si vis Pacem Para Bellum, yang berarti jika kita ingin damai maka kita harus bersiap untuk berperang. Terlebih lagi di masa sekarang ini, situasi dan kondisi sudah jauh berkembang pesat di segala bidang. Tak terkecuali perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional maupun global yang terus bergerak dinamis dan kompleks. Ini dapat memunculkan berbagai macam ancaman, baik militer, nonmiliter, maupun hibrida yang diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang.

“Negara Indonesia harus menjadi negara yang kuat karena Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya. Untuk itu, TNI harus menjadi komponen utama yang kuat agar dapat menjaga kekayaan kita dengan cara menyiapkan pesawat-pesawat tempur canggih maupun Alutsista yang modern. Oleh karenanya, keberadaan pesawat Falcon 7X dan 8X yang ada dihadapan kita sekalian merupakan langkah nyata Kemhan dalam menyiapkan itu semua”, tegas Menhan Prabowo.

Baca Juga  Facebook: Perjalanan Sejarah Media Sosial Tersukses

Berikut spesifikasi falcon 8X

Dari semua jet kabin besar yang ada di pasaran, Falcon 8X memberikan kombinasi unik antara efisiensi, fleksibilitas, jarak jauh, dan kenyamanan yang tenang dan luas. Semuanya seimbang sempurna untuk menciptakan pengalaman terbang yang melebihi harapan pelanggan yang paling menuntut. Ini menggabungkan pengalaman Dassault yang cukup besar dalam kontrol penerbangan yang diturunkan dari pesawat tempur; kinerja ultra-efisien, jarak jauh; teknologi pengurangan suara dan ruang interior yang dapat disesuaikan.

8X menghadirkan kabin terpanjang kami. Yang memberi Anda lebih banyak pilihan untuk pengoptimalan, sehingga Anda dapat menjadikannya pengalaman unik Anda sendiri. Pilih kabin tiga lounge yang nyaman dengan pancuran di belakang dan tempat istirahat kru di depan. Pilih pintu masuk yang lebih pendek untuk menambahkan lebih banyak ruang lounge. Atau pilih pintu masuk besar dengan ruang kru yang rata atau dapur besar. Biarkan selera pribadi Anda dan tim desain kami menjadi panduan Anda.

Digital Flight Control System (DFCS) milik Dassault lahir dari warisan jet tempur selama lebih dari 40 tahun. Berasal dari sistem yang sama yang digunakan pada pesawat tempur Rafale kami yang terkenal di dunia, sistem ini memerintahkan permukaan kontrol penerbangan untuk memastikan kinerja puncak, efisiensi, dan pengendaraan yang lebih mulus. Perlindungan amplop penerbangan tingkat lanjut menambah margin keamanan ekstra.

8X lebih hemat bahan bakar hingga 20% dibandingkan pesawat lain di segmen jarak jauh. Sebagian besar pujian diberikan kepada tiga mesin Pratt & Whitney PW307D yang sangat efisien yang menggerakkan Falcon 8X. Setiap mesin memberikan daya dorong sebesar 6.722 lb / 29,90 kN sekaligus mengurangi emisi ke tingkat yang jauh di bawah standar terbaru.

Dengan jangkauan maksimum 6.450 nm (11.945 km) dan kinerja medan pendek yang luar biasa, 8X menghubungkan kota-kota penting tanpa henti, bahkan dengan bandara yang menantang di mana pesaing tidak dapat beroperasi atau menghadapi pembatasan akses. Mampu menghemat waktu, penerbangan langsung antara Asia dan Amerika Utara (Beijing-New York, Shanghai-Seattle), antara Asia dan Eropa (Hong Kong-London), dan antara Eropa dan Amerika Selatan (London-São Paulo).

Falcon 7X

Sejak awal, Falcon 7X ditakdirkan untuk menjadi pesawat revolusioner, memperkenalkan penerbangan bisnis ke Sistem Kontrol Penerbangan Digital pertama di industri. Seperti banyak aspek lain dari pesawat, DFCS-nya mengacu pada pengalaman militer Dassault selama 30 tahun, terutama program Rafale dan Mirage 2000-nya.

7X akan menjadi jet bisnis pertama yang menggunakan teknologi jet tempur dengan kabin eksekutif yang elegan dan senyap.

Belum pernah ada yang membuat jet bisnis canggih seperti itu. Dan tidak ada yang memiliki sejak itu.

Saat ini, lebih dari 270 pesawat Falcon 7X beroperasi di 41 negara. Armada telah melakukan sekitar 550.000 jam terbang dan memberikan keandalan pengiriman yang sangat baik. Dan semakin banyak operator di seluruh dunia menemukan bahwa mereka tidak perlu mengorbankan ketangkasan dan efisiensi jet kecil untuk kenyamanan dan kemampuan jarak jauh. Sekarang platform pesawat yang matang dan terbukti, Falcon 7X masih yang paling canggih — masih menjadi tolok ukur jet bisnis untuk abad ke-21.

Editor : Dimas Adi Putra

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life