Home » Kelebihan dan Kekurangan Mobil Hidrogen

Kelebihan dan Kekurangan Mobil Hidrogen

by Achmat
1 minutes read
Ilustrasi mobil hidrogen

ESENSI.TV - JAKARTA

Penjualan mobil bertenaga hidrogen atau fuel cell electric vehicle (FCEV) mengalami pertumbuhan signifikan . Berdasarkan data SNE Research, penjualan mobil bertenaga hidrogen global sepanjang Januari-November 2022 tercatat sebanyak 18.457 unit.

Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang menggunakan gas hidrogen sebagai bahan bakarnya. Kendaraan ini tidak terbatas pada mobil saja, melainkan telah ada pesawat udara yang menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya.

Selain itu, kendaraan dengan bahan bakar hidrogen ini menggunakan sistem propulsi yang mirip dengan kendaraan listrik. Energi yang disimpan sebagai hidrogen akan diubah menjadi listrik oleh sel bahan bakar.

Hyundai Motor Company menempati posisi teratas dari hasil penjualan SUV bertenaga hidrogen andalannya yakni Nexo, dengan menguasai pangsa pasar 58 persen. Penjualan Hyundai Nexo sepanjang Januari-November 2022 menorehkan angka 10.700 unit, naik 21,4 persen yoy dibanding periode sama tahun 2021 yang hanya 8.816 unit.

Toyota Motors Corp berada di peringkat kedua dengan penjualan 2.561 FCEV dalam delapan bulan pertama, turun 42 persen dari 4.406 unit tahun sebelumnya. Mereka mengambil 21 persen dari pasar mobil hidrogen. Sementara, Honda Motor Co berada di urutan ketiga dengan penjualan FCEV sebanyak 209 unit, naik 178  unit atau 17 persen pada tahun sebelumnya.

Baca Juga  Daihatsu Cetak Rekor Market Share di Pasar Indonesia

Mobil hidrogen memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan. Hidrogen dipilih sebagai bahan bakar yang tepat untuk menekan kadar emisi gas rumah kaca serta karbondioksida pada kendaraan. Hal tersebut menjadikan hidrogen lebih unggul karena berbahan bakar ramah lingkungan dan tidak menyebabkan polusi udara.

Selain itu, pengisian bahan bakar mobil hidrogen juga dinilai lebih cepat. Kendaraan dengan bahan bakar hidrogen hanya membutuhkan waktu 3-5 menit untuk mengisi ulang bahan bakar. Sementara, kendaraan listrik butuh waktu selama 30 menit hingga satu jam per mobil untuk mengisi kembali daya baterai.

Biaya untuk mendapatkan hidrogen yang mahal menjadi salah satu kelemahan dari mobil ini. Selain itu, untuk mengubah hidrogen menjadi air juga harus melewati metode yang kompleks.

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life