Home » Kemendag Turunkan 65% Pasokan Minyak Goreng Dalam Negeri

Kemendag Turunkan 65% Pasokan Minyak Goreng Dalam Negeri

by Administrator Esensi
2 minutes read
Pemerintah diminta segera membuka jalan untuk mengoptimalkan pemulihan kerugian negara dari kasus korupsi di balik kelangkaan minyak goreng. Foto: Setkab

ESENSI.TV - JAKARTA

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengatakan Domestic Market Obligation (DMO) atau pasokan minyak goreng dalam negeri dikurangi. Pengurangan ini yaitu dari 450 ribu ton per bulan menjadi 300 ribu ton per bulan atau kembali ke awal. Pengurangan ini berlaku mulai Mei 2023.

“Angka kewajiban DMO atau besaran DMO dilakukan pengurangan dari 450 ribu ton per bulan yang berlaku sampai akhir April ini, kembali ke 300 ribu ton per bulan. Berdasarkan kapasitas terpasang sesuai dengan keputusan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No 82/2022 yang lalu dan akan mulai berlaku bulan Mei 2023,” ujar Kepala Badan Kebijakan Perdagangan (BKperdag) Kasan dalam temu media di Jakarta.

Kasan menyampaikan, kebijakan tersebut sesuai dengan hasil rapat koordinasi evaluasi tentang kebijakan minyak goreng yang dilaksanakan pada 18 April 2023 bersama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Penurunan DMO merupakan sebuah langkah untuk mengendalikan kestabilan harga minyak goreng di wilayah domestik setelah periode Ramadhan dan Lebaran.

Lebih lanjut, kondisi Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng baik kemasan maupun premium saat ini dalam keadaan stabil baik selama Ramadhan hingga pasca Lebaran.

“Dalam rangka menjaga pasokan DMO agar tetap stabil, maka perlu adanya perubahan kebijakan,” kata Kasan.

Baca Juga  Penggunaan RAPBN 2024 Telah Disepakati, Untuk Apa Saja?

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Isy Karim mengatakan, strategi untuk menjaga agar HET tetap stabil di seluruh wilayah Indonesia adalah dengan menetapkan angka insentif regional.

Saat ini HET untuk minyak goreng rakyat belum merata dikisaran Rp14 ribu, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Oleh karenanya, Kemendag masih terus melakukan melakukan evaluasi untuk menentukan angka insentif regional.

“Pertimbangannya, jika dinaikan angka insentif regional akan mengakibatkan angka pengalihan ekspor akan semakin tinggi, dikhawatirkan akan banjir hak ekspor,” ujar Isy.

Ia juga menyampaikan, keberlangsungan pasokan pelaku usaha untuk menjalankan DMO akan terganggu jika ekspor tinggi.

“Jika ekspor tinggi maka keberlangsungan pasokan pelaku usaha untuk menjalankan kewajiban DMO akan terganggu, jadi ini dalam waktu dekat akan undang beberapa Kementerian/Lembaga terkait untuk melakukan diskusi mendalam.”

Perwakilan Satgas Pangan, Kombes Eka Mulyani menyebut stok minyak goreng masih aman. Pasokannya justru lebih dari permintaan konsumen atau surplus.

Kemendag berencana mencairkan deposito hak ekspor produsen minyak goreng yang sempat tertahan selama masa Lebaran sebesar 3,02 juta ton mulai 1 Mei 2023. Deposito ini akan dicairkan selama sembilan bulan hingga Januari 2024 dengan masing-masing 336 ribu ton per bulan.

 

Editor: Addinda Zen

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life