Home » Kemiskinan Bukan Akhir Segalanya, 4 Miliarder Ini Lahir Dari Keluarga Miskin

Kemiskinan Bukan Akhir Segalanya, 4 Miliarder Ini Lahir Dari Keluarga Miskin

by Erna Sari Ulina Girsang
3 minutes read
Oprah Winfrey. Foto: Mxmanroe - Copy

ESENSI.TV - JAKARTA

Tidak ada seorang pun bayi yang bisa memilih dilahirkan dari rahim siapa. Jika dia lahir dari pengemis yang hidup di kolong jembatan, jadilah dia anak orang miskin.

Seorang bayi yang lahir dengan sendok perak atau sendok emas alias orang kaya, juga bukan pilihannya. Hal itu terjadi begitu saja.

Nah, memang waktu lahir kita tidak bisa memilih akan menjadi anak siapa, tetapi ketika sudah mulai bisa berpikir, maka kita bisa menentukan akan jadi apa kita kelak.

Jangan sedih, jika kamu berasal dari keluarga kekurangan karena itu bukan akhir segalanya.

Saat ini banyak sekali kesempatan yang terbuka untuk bisa berhasil dan maju asalkan semangat serta terus mengembangkan diri.

Berbagai beasiswa ditawarkan banyak lembaga dan Pemerintah. Ilmu pengetahuan juga tidak lagi semahal zaman dulu.

Ini sudah dibuktikan oleh banyak tokoh inspiratif. Mereka tidak hanya berhasil  ke luar dari kemiskinan, tetapi juga melaju ke puncak yang tidak semua orang bisa.

Bahkan, mereka melewati prestasi anak-anak yang dilahirkan dari keluarga mampu. Tidak percaya, ini empat orang diantaranya.

1. Oprah Winfrey

Oprah Winfrey. Foto: Mxmanroe - Copy

Oprah Winfrey. Foto: Mxmanroe – Copy

Siapa tak kenal salah satu host paling populer dan menginspirasi di dunia, ya Oprah Winfrey.

Seperti dilansir dari Fobers, dia adalah seorang miliarder dengan aset senilai US$2,5 miliar.

Padahal, Oprah Winfrey lahir dari seorang remaja ibu tunggal di Mississippi. Dalam sebuah wawancara dengan Barbara Walters, dia berbicara tentang tidak adanya aliran air atau listrik yang tersedia.

Dengan fokus sekolah, mengikuti kontes kecantikan dan kemudian bekerja di sebuah stasiun radio, Winfrey mampu memasuki dunia media.

Dia mendapat terobosan besar di televisi sebagai pembawa acara talk show lokal Baltimore, “People Are Talking.” Belakangan muncul “The Oprah Winfrey Show”, yang memasuki sindikasi nasional pada tahun 1986.

Dalam rekaman “The Oprah Winfrey Show” tahun 2001, Winfrey membagikan beberapa kiat untuk beralih ke pola pikir kekayaan.

“Seluruh ide, menurut saya, memiliki kekayaan bukanlah membiarkan kekayaan menggunakan Anda, tetapi Anda menggunakannya,” katanya.

“Menjadi orang yang berasal dari kakus, dan keadaan yang sangat miskin, saya dapat meyakinkan Anda bahwa semakin banyak uang yang Anda dapatkan, itu benar-benar tidak mengubah Anda, kecuali Anda adalah tipe orang yang ditentukan oleh uang”.

2. Ralph Lauren

Ralph Lauren. Foto: Ist

Ralph Lauren. Foto: Ist

Jika kamu berjalan di pusat perbelanjaan modern, maka kamu akan melihat kemeja polo dan pakaian kelas atas, merek fesyen Ralph Lauren.

Tapi tahukah Anda bahwa ada masa ketika perancang busana ikonik bahkan tidak mampu membeli baju baru?

Baca Juga  Wapres ke Yogyakarta Serahkan Bantuan dan Hadiri Pernikahan Putra Paku Alam X

“Sebagai seorang anak, saya selalu menyukai pakaian, tetapi saya tidak punya uang untuk membelinya,” kata Lauren kepada sesama miliarder Oprah Winfrey dalam sebuah wawancara tahun 2002.

“Ketika saya mendapatkan barang bekas saudara laki-laki saya, ada energi dalam diri saya yang membuat saya berkata,  Saya ingin mendapatkan barang-barang saya sendiri,” jelasnya.

Kemudian, pernyataan itu diwujudkannya dengan bekerja giat merancang dan membangun jaringan ke dunia film.

“Sesuatu” itu sekarang menjadi merek fesyen terkenal di dunia, dan dia memiliki kekayaan bersih pribadi sebesar US$6,9 miliar.

3. Alan Gerry

Allan Gerry. Foto: Steemit - Copy

Allan Gerry. Foto: Steemit

Alan Gerry dibesarkan di Liberty, New York, selama masa Depresi. Seorang distributor makanan beku, ayah Gerry sering berjuang untuk memberi makan keluarga dari gajinya.

Karena miskin, Gerry kemudian putus sekolah untuk bertugas di Marinir selama Perang Dunia II.

Dia menggunakan keuntungan GI Bill untuk dilatih dalam perbaikan televisi dan, pada tahun 1956, dia menginvestasikan US$1.500 untuk memulai perusahaan kabel di kampung halamannya.

Beberapa dekade kemudian, bisnisnya berkembang menjadi 64 sistem kabel di 18 negara bagian.

Dia menjual perusahaan itu ke Time Warner pada tahun 1996 seharga US$2,7 miliar yang dilaporkan, termasuk keuntungan pribadi US$900 juta.

Gerry menggunakan uang itu untuk memulai dana modal ventura Granite Associates dan terus memberikan kembali kepada komunitas tempat dia dibesarkan, termasuk membangun Pusat Seni Bethel Woods.

“Anda tumbuh di sebuah negara dan melihat bahwa sekarang begitu banyak yang menguap di sekitar Anda,” kata Gerry dalam wawancara tahun 2011 dengan Times Herald-Record.

“Jadi, Anda mencoba untuk tetap membuka mata dan melihat apa yang membutuhkan bantuan.”

Saat ini, dia memiliki kekayaan bersih sebesar US$1,5 miliar.

4. J.K. Rowling

JK Rowling. Foto: Amazon

JK Rowling. Foto: Amazon

Dalam wawancara tahun 2013 dengan Daily Mail yang berbasis di London, J.K. Rowling menceritakan perjuangannya sebagai orang tua tunggal, sebelum buku Harry Potter mengubahnya menjadi penulis dengan bayaran tertinggi di dunia.

“Saya ingat 20 tahun lalu tidak makan agar putri saya mau makan,” katanya.

“Saya ingat malam-malam ketika benar-benar tidak ada uang.”

Hari-hari itu sudah lama berlalu, karena penulis ini memperoleh $95 juta antara Juni 2016 dan Juni 2017, menurut Forbes.

Sekarang sebagai seorang filantropis, Rowling sangat senang memberi kembali.

Sehingga sekitar US$160 juta sumbangan amal berkontribusi pada kejatuhannya dari status miliarder pada tahun 2012.

Hari ini, kekayaan Rowling kembali menjadi $1 miliar, menurut Celebrity Net Worth.

Nah, itu tadi tokoh inspiratif yang bertekad menyatakan bahwa miskin bukanlah akhir segalanya.*

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H. Napitupulu

#beritaviral
#beritaterkini

You may also like

Copyright © 2022 Esensi News. All Rights Reserved

The Essence of Life