Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengapresiasi kinerja perekonomian Maluku Utara yang tumbuh kuat. Di mana Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kuartal II/2023 mencapai 23,89 persen.

Capaian tersebut ditunjang aktivitas sektor industri pengolahan dan pertambangan. Sementara itu, laju inflasi terjaga pada level moderat 3,79 persen, serta neraca perdagangan mempertahankan tren surplus.

“Saya minta teman-teman Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk benar-benar bisa menerjemahkan kelebihan dari Maluku Utara ini. Kelebihan setiap kabupaten kota," kata Wamenkeu dalam keterangan persnya dikutip Jumat (18/8/2023).

Di Maluku kata Wamenkeu, ada nikel, ada panas bumi, di sini ada perikanan, di sini ada masing-masing sektor.

"Itu diterjemahkan menjadi efek kesejahteraan,” kata Wamenkeu.

Diketahui sebelumnya, Wamenkeu mengikuti rapat ALCO Regional Maluku Utara yang diselenggarakan di KPPN Ternate, Maluku Utara, Rabu (16/8/2023).

Wamenkeu menekankan pentingnya peran seluruh jajaran Kemenkeu untuk membantu pemerintah daerah dalam menggali potensi. Serta menyelesaikan masalah dan hambatan yang terjadi di daerah.

Harapannya, masyarakat mendapatkan manfaat optimal dari APBN dan mencapai kesejahteraan.

“Kita analisis data yang terjadi di perekonomian Maluku Utara. Mau lewat pertanian, mau lewat pertambangan, lewat pendidikan, lewat stunting. Tapi ujung-ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Rapat ALCO Regional merupakan wadah untuk berdiskusi dengan para local expert, akademisi, dan pimpinan daerah. Dalam rangka memahami isu ekonomi dan keuangan daerah dengan mendengar langsung dari para stakeholders.

Wamenkeu meminta jajaran Kemenkeu untuk terus membangun hubungan baik, bersinergi, dan berkolaborasi dengan pejabat daerah, universitas, Bank Indonesia (BI). Dan, Badan Pusat Statistik (BPS) demi mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. *

#beritaviral
#beritaterkini

Email : [email protected]
Editor: Erna Sari Ulina Girsang