KPK terus mendorong penguatan peran istri untuk turut serta mencegah tindak pidana korupsi melalui penanaman nilai integritas bagi pejabat negara.
Seorang perempuan memiliki tiga peran penting, yaitu peran sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai bagian dari masyarakat.
Sebagai istri diharapkan dapat mendampingi, memotivasi, dan mendorong serta mengingatkan suaminya untuk bekerja dengan benar dan menjauhi tindak korupsi.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwijanto Sudjadi mengatakan sosok perempuan sebagai istri maupun ibu teramat penting.
“Istri dapat berperan sebagai tokoh utama yang membangun nilai-nilai kebaikan dalam sebuah keluarga,” jelasnya, dalam laman resmi KPK, seperti dikutip Rabu (5/4/2023).
Hal ini disampaikannya dalam pertemuan dengan istri para pejabat di lingkungan Kementerian Agama dan istri Rektor/Kepala Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), bertajuk Kusemai Nilai, di Jakarta, Maret lalu.
Jangan pernah menyalahkan kejadian karena jika suami tertangkap karena kasus korupsi bukan sebuah cobaan, tetapi itulah konsekuensi dari perbuatan.
“Oleh karenanya agar tidak menyalahkan kejadian, mari kita lakukan upaya-upaya pencegahan dengan terus mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari,” jelas Kumbul.
Seorang perempuan, jelasnya, diharapkan mampu mengimplementasikan dan menanamkan nilai-nilai integritas kepada anak-anaknya.
Di saat yang sama, istri dapat mengedukasi dan menularkan nilai-nilai integritas di lingkungan sekitar termasuk lingkungan sosialnya untuk menghindari perilaku korupsi.
“Mulai saat ini, kita semua harus berubah dan kembali menanamkan serta mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam perilaku sehari-hari”.
“Jangan lagi menunggu waktu yang akan mengubah kita,” tambah Kumbul.
Di kesempatan yang sama, Inspektur Jenderal Kemenag Faisal Ali Hasyim menyampaikan bahwa seorang istri memiliki peran penting.
Khususnya dalam mewujudkan lingkungan berintegritas yang dimulai dari keluarga.
“Ibu berperan untuk mendidik anak-anaknya dan mendorong, memotivasi, serta mengingatkan suaminya untuk bekerja dengan benar dan tidak melakukan penyimpangan,” terangnya.
“Termasuk melakukan tindak pidana korupsi,” sambung Faisal.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimas Katolik, Direktur Jenderal Bimas Islam dan Direktur Jenderal Bimas Kristen.
Direktur Jenderal Bimas Buddha, Direktur Jenderal Bimas Hindu dan Staf Ahli Kementerian Agama.
Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag beserta jajarannya, serta Wakil Penasehat DWP Kemenag.*
Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang
BADAN Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) kembali menggelar operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah Sumatra…
RIBUAN orang dari berbagai elemen seperti Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersama…
PESAWAT dengan kode PK-IFP jatuh di Lapangan Sunburst BSD City, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5)…
CEO SpaceX Elon Musk melakukan proses uji coba layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu Sumerta Klod, Denpasar, Bali. "Ini (Starlink) untuk…
Jupiter, planet terbesar di Tata Surya, penuh dengan fakta-fakta menarik yang menunjukkan kehebatannya. Dengan diameter…
Merkurius, planet terdekat dengan Matahari, adalah dunia yang penuh dengan fakta menarik dan misteri yang…