Nasional

Lebih Banyak Adu Gagasan, Bawaslu: Tren Hoaks Pemilu di Media Sosial Minim

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) menemukan dari hasil monitoring bahwa tren hoaks dan disinformasi saat tahapan kampanye masih relatif minim.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan debat dan adu program visi misi yang ramai menjadi tren di seluruh platform sosial media.

Dalam forum Peluncuran Buku Panduan Melawan Hoaks Pemilu, Bagja mengatakan platform media sosial tidak boleh lengah dalam memantau setiap konten yang ada.

Sebab, dia melihat hari pemungutan suara tinggal menghitung hari.

“Waspada kan ini ada hashtag #LawanHoaksPemilu, walau belum ada laporan hoaks dari hasil temuan di lapangan. Sebab perdebatan biasanya masih terkait program antar pasangan Capres Cawapres,” kata dia di M Bloc Space, Jakarta, Jumat (19/1/2024), seperti dilansir dari laman resminya.

Dalam langkah pencegahan, Bagja menuturkan kordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus terjalin.

Dia mengatakan konten apapun terkait Pemilu 2024 yang masuk di media sosial akan kami tindaklanjuti ke Kominfo.

Ini yang kita harapkan bukan serangan hoaks tapi debat terkait visi misi peserta pemilu dan ini tidak ada masalah.

Ini juga menjadi proses pemilahan dari Bawaslu video mana yang hoaks dan bukan, sekarang kebanyakan cenderung dugaan pelanggaran yang wajib ditindaklanjuti oleh Bawaslu,” tutur dia.

Public Policy and Government Relation Tiktok Indonesia, Faris Mufid menambahkan akan terus mendukung penyelenggara pemilu untuk menegakkan platform Tiktok aman bagi semua pengguna.

Tiktok Belum Bisa Deteksi

Faris menyadari Tiktok belum bisa mendeteksi sebuah konten hoaks atau tidak, maka Tiktok bekerjasama dengan Perludem dan Mafindo dalam membantu menyisir sebuah konten melanggar atau tidak.

“Jika kami menerima laporan suatu konten melanggar dari pihak-pihak tersebut, maka kami implementasi tegakkan aturan kami. Bisa saja kami bisa ditakedown,” jelas Faris.

Faris dengan tegas menyampaikan Tiktok akan memastikan seluruh pengguna platformnya mendapatkan atmosif yang aman dan nyaman.

Maka tambah dia, kerja sama juga telah dilakukan dengan Bawaslu tujuannya platform Tiktok selama masa Pemilu aman dari masalah-masalah hoaks dan disinformasi.

“Sebab distorsi informasi sepanjang masa Pemilu pasti akan naik karena ada banyak aktor yang memunculkan operasi-operasi seperti ini. Inilah inisiatif kami menghindari hal negatif seperti hoaks,”

Email: ernasariulinagirsang@esensi.tv
Editor: Erna Sari Ulina Girsang/Raja H Napitupulu

Erna Sari Ulina Girsang

Recent Posts

Menag: Tidak ada Penyalahgunaan Tambahan Kuota Haji

Polemik mengenai tambahan kuota haji kembali mencuat setelah anggota Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI…

1 hour ago

Pertandingan Euro 2024, Belanda Perancis 0-0

Pada pertandingan Euro 2024, tim nasional Belanda akan menghadapi Prancis dalam laga penyisihan Grup D.…

14 hours ago

Pengguna Mobil Listrik ingin Kembali ke Mobil Bensin

Hampir 50 persen pembeli mobil listrik mempertimbangkan untuk kembali ke mobil bensin. Fenomena ini terjadi…

17 hours ago

Orang yang Percaya dengan Zodiak Cenderung Narsis

Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa orang yang percaya pada zodiak cenderung memiliki kecerdasan yang lebih…

19 hours ago

Penemuan Cairan Metanol di Titan, Indikasi Alien

Penemuan terbaru mengungkapkan adanya cairan metanol di bulan Saturnus, Titan, yang memunculkan spekulasi tentang kemungkinan…

21 hours ago

Pemerhati Pariwisata: Menparekraf Harus Perhatikan Tantangan dan Peluang Wisata

Para pemerhati pariwisata di Indonesia meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno untuk memperhatikan…

22 hours ago